BRGM apresiasi masyarakat rehabilitasi mangrove melalui kegiatan Mangrove Week

id Berita hari ini, berita riau antara,berita riau terbaru, mangrove

BRGM apresiasi masyarakat rehabilitasi mangrove melalui kegiatan Mangrove Week

Warga Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), melakukan penanaman mangrove sebagai bagian program rehabilitasi mangrove yang dilakukan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). (ANTARA/HO-BRGM)

Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berencana menggelar Mangrove Week selama tiga hari dari 20-22 Desember 2021 di Jakarta Convention Center, Jakarta, sebagai apresiasi kepada masyarakat dan mitra pelaksana rehabilitasi mangrove pada tahun ini.

Kepala Kelompok Kerja Kerjasama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat BRGM Didy Wurjanto mengatakan BRGM terus mengejar target penyelesaian rehabilitasi mangrove yang telah ditetapkan diawal tahun 2021, yaitu 34 ribu hektare.

"Masyarakat adalah kunci keberhasilan rehabilitasi mangrove BRGM. Upaya masyarakat ini yang perlu kita hargai, kontribusi mereka ini harus kita sampaikan kepada publik. Mereka ini tidak hanya menghijaukan mangrove Indonesia, mereka juga menyelamatkan bumi," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: BRGM nyatakan realisasi penanaman mangrove di Papua Barat sudah capai 80 persen

Terkait hal itu, lanjutnya, pihaknya siap menggelar Mangrove Week untuk publik atau masyarakat umum dengan kegiatan pameran produk unggulan mangrove, produk hasil alam, produk kerajinan.

"Publik juga bisa melihat bagaimana penanaman mangrove dilakukan oleh masyarakat. Mari kita rayakan prestasi masyarakat mangrove," ujarnya.

BRGM, tambahnya, sangat mengapresiasi masyarakat yang terlibat penanaman mangrove tahun ini karena tanpa partisipasi, dukungan dan kerja keras mereka, target rehabilitasi mangrove tidak mungkin bisa tercapai.

Baca juga: Menko Kemaritiman Luhut sebut Indonesia akan pamerkan mangrove ke pemimpin G20

Dikatakannya, salah satu provinsi target BRGM adalah Kalimantan Utara (Kaltara). Pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kaltara tidaklah mudah, terutama yang berada di Kecamatan Nunukan, mengingat mata pencaharian masyarakat di sana sebagian besar adalah petani rumput laut.

Penanaman bibit mangrove di Kaltara, tambahnya, sudah mencapai 55 persen dari target penanaman yang telah memiliki perjanjian kerjasama dengan kelompok pelaksana.

Ketua Kelompok Masyarakat The North Borneo Adventure (TNBA) Zulkarnain Masri mengatakan program rehabilitasi mangrove BRGM merupakan hal baru bagi warga di Kaltara, maka perlu pendekatan dan edukasi manfaat mangrove jangka panjang kepada masyarakat terlebih dahulu. Seperti mencegah abrasi, intrusi air laut, dan mengembalikan biota laut yang dapat memberikan manfaat ekonomi.

Baca juga: PII konservasi mangrove berbasis ekonomi masyarakat di Berau dengan budidaya udang

"Awalnya agak susah, tapi setelah tahu dampak ekonomi, masyarakat dilibatkan dan diberdayakan, mereka jadi senang. Apalagi, program BRGM ini juga membantu ekonomi masyarakat di sini," ujarnya.

Dia menambahkan kelompok TNBA yang beranggotakan 105 orang mampu menyelesaikan penanaman bibit mangrove seluas 139 hektare.