Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyatakan realisasi penanaman mangrove di Provinsi Papua Barat mencapai 80 persen dari target rehabilitasi mangrove 2021 yang ditetapkan seluas 1.500 hektare.
Menurut Kepala Kelompok Kerja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Kalimantan dan Papua BGRM Agung Rusdiyatmoko, BRGM memiliki 9 provinsi target rehabilitasi mangrove, salah satunya adalah Provinsi Papua Barat.
Baca juga: Menko Kemaritiman Luhut sebut Indonesia akan pamerkan mangrove ke pemimpin G20
Di Papua Barat, lanjutnya, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, pelaksanaan rehabilitasi mangrove dikerjakan BRGM bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Remu Ransiki.
"Setidaknya ada dua dampak yang diharapkan yaitu memulihkan ekologi mangrove agar tidak ada kerusakan kembali dan memberikan dampak ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terlebih sekarang kita masih pandemi COVID-19," ujarnya.
Dia menambahkan dua dari 37 kelompok yang telah menyelesaikan penanaman bibit mangrove adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas) Usuly, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong dan Kelompok Tani Awandaroi di Kampung Masina, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta tanam 2.500 bibit mangrove
Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Usuly, Ninrrod Keramu, menambahkan kelompoknya melakukan penanaman bibit mangrove seluas 120 hektare, dan program penanaman mangrove tersebut telah membantu perekonomian 89 anggota kelompoknya.
"Program penanaman mangrove BRGM itu membantu ekonomi kami, uang yang kami terima, kami gunakan untuk membeli alat untuk mencari ikan, beli motor untuk transportasi dan penuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Baca juga: KKP dorong penanaman mangrove di wilayah rawan abrasi kawasan pesisir nusantara
Menurut dia, program rehabilitasi mangrove BRGM disambut antusias oleh warga di wilayahnya, hal itu terlihat dari gotong royong masyarakat dalam menyelesaikan kendala ketersediaan bibit untuk ditanam di areal rehabilitasi mangrove seluas 120 hektare tersebut.
Senada dengan itu, anggota Kelompok Tani Awandaroi Linda Wonopka menyatakan penanaman bibit mangrove seluas 50 ha pada November 2021 telah membantu perekonomian 40 anggota kelompoknya.
Menurut Linda, warga Bintuni sangat mendukung program rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh BRGM dan saat ini warga sedang melakukan perawatan untuk memastikan bibit mangrove tumbuh.
Baca juga: DLH: Kondisi mangrove di Kabupaten Cilacap makin membaik
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB