Pemkab Kubu Raya perkuat peta kerja Rancangan Umum Penanaman Modal, ini dia !

id penanaman modal kubu raya

Pemkab Kubu Raya perkuat peta kerja Rancangan Umum Penanaman Modal, ini dia !

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka rapat evaluasi laporan kegiatan penanaman modal dan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu selama tahun 2021 di ruang Praja Utama aula kantor bupati, Selasa. (Rian)

Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat memperkuat peta kerja Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) melalui Rapat Koordinasi dan Evaluasi Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2021.

"Ini untuk kita memperkuat peta kerja, termasuk memperkuat arah RUPM supaya nanti arahnya itu kita ada titik penekanan yang orientasinya seperti UMKM," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawandi Sungai Raya, Selasa.

Ia mengatakan penguatan peta kerja itu mencakup pembangunan berwawasan lingkungan serta perbaikan sistem data, informasi maupun sistem kerja dari penanganan investasi di wilayah ini.

"Sistem kerja tim teknis ini yang akan kami lakukan semacam modifikasi cara-cara supaya lebih efektif sampai ke tingkat kecamatan yang dilakukan paten, itu nanti akan cepat," katanya.

Mudamencontohkan nantinya di dinas-dinas, termasuk Dinas Kesehatan, bisa melibatkan tenaga di Puskesmas untuk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) agar masyarakat yang jauh dapat ditangani oleh Puskesmas.

"Puskesmas itu punya tenaga yang paham dengan kesehatan lingkungan dan kesehatan higienis terhadap bahan-bahan makanan dan cara produksinya itu bisa dilihat. Kalau PIRT itu kan dia harus memperlihatkan bahan bakunya apa saja dan cara membuatnya bagaimana sampai jadi,"tuturnya.

Namun, potensi yang paling banyak dari itu adalah pelaku usaha super mikro, yang saat ini baru tumbuh seperti usaha anak-anak muda yang membuat kreativitas bahan makan kemasan.

"Saya kira banyak sekali dari masyarakat dan pelaku usaha yang bermunculan, makanya jumlahnya melompat tadi investasi itu dengan permohonan perizinan 5 ribu menjadi 15 ribu, di tahun 2021, justru itu menunjukkan suatu hal yang sangat baik," kata Muda.

Ia memastikan adanya dampak dari pergerakan usaha melalui kalangan anak muda maupun ibu-ibu dapat membuat suasana kegiatan perekonomian lokal semakin terarah dan memperkuat kinerja investasi maupun ekonomi kerakyatan.

"Tentu dengan pelaku usaha mikronya yang sudah baik dan lebih cepat ter-akses dengan permodalan, pemasaran, dan pasar digital tentu juga investasi yang besar akan lebih aman dan dampak sosialnya lebih rendah," katanya.