Pakar: Berjalan kaki bantu tingkatkan kesehatan paru semasa pandemi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,paru

Pakar: Berjalan kaki bantu tingkatkan kesehatan paru semasa pandemi

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Susanthy Djajalaksana Sp.P(K) FISR. (ANTARA/tangkapan layar)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Susanthy Djajalaksana Sp.P(K) FISR mengatakan bahwa banyak penelitian yang menyebutkan hanya dengan beraktivitas fisik seperti berjalan kaki secara rutin setiap harinya dapat membantu meningkatkan kesehatan paru, terlebih di masa pandemi COVID-19 yang virusnya menyerang paru.

"Bahwa bukti-buktinya sangat kuat, bahkan mampu untuk menjaga kondisi paru cukup dengan berjalan kaki atau sepeda statis dapat meningkatkan kondisi fisik dan emosional," kata Dr dr Susanthy Djajalaksana dalam konferensi pers daring tentang peringatan Hari Pneumonia Sedunia dan Hari PPOK Sedunia yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Telemedisin bisa jadi pilihan konsultasi kasus kanker paru di masa pandemi COVID-19

Susanthy menekankan aktivitas fisik sangat penting dilakukan khususnya bagi penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang bisa mengalami pemburukan apabila terinfeksi COVID-19.

PPOK adalah penyakit yang menyebabkan peradangan di saluran pernapasan yang sifatnya lama kelamaan akan semakin berat atau memburuk. Fungsi saluran napas penderita PPOK akan terus memburuk apabila tidak diobati dengan benar guna mencegah terjadinya pemburukan.

Baca juga: Perhimpunan dokter paru Indonesia minta masyarakat waspadai gejala "Long Covid"

PPOK diakibatkan oleh pajanan zat beracun, polusi, atau iritan lainnya pada saluran napas. Pajanan asap rokok dan polusi udara yang terlampau sering paling banyak menjadi penyebab munculnya penyakit tidak menular ini.

Selain melakukan aktivitas fisik, penderita PPOK juga disarankan untuk menghindari pajanan seperti polusi udara ataupun asap rokok agar kondisi saluran napas tidak menjadi lebih berat. Bagi yang sehat, juga sangat dianjurkan untuk menghindari asap rokok dan polusi udara agar tidak terkena penyakit PPOK.

Baca juga: Kanker paru-paru jadi penyebab kematian nomor satu pada pria di Indonesia

Pencegahan utama PPOK, kata Susanthy, adalah dengan menghindari pajanan polusi udara, asap rokok, atau zat iritan lainnya yang berdampak buruk terhadap saluran pernapasan. Selain itu, pencegahan lainnya adalah dengan menjaga imunitas tubuh tetap tinggi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Bagi penderita PPOK juga sangat dianjurkan untuk tetap melakukan kontrol kesehatan dengan dokter spesialis paru meski di tengah pandemi COVID-19. Hal itu dikarenakan penyakit PPOK membutuhkan pengobatan seumur hidup agar derajat keparahannya semakin memburuk.

Baca juga: Ini sebabnya Berolahraga di tempat Kotor Lebih Berbahaya buat Paru-paru