Ratusan Suporter Tolak Penjualan PSPS

id ratusan suporter, tolak penjualan psps

Pekanbaru, (antarariau.com) - Ratusan suporter fanatik PSPS Pekanbaru berunjuk rasa di kantor Wali Kota Pekanbaru, Kamis.

Massa gabungan dari Asykar Theking, Nord Curva, dan Hang Tuah Mania itu berdemonstrasi untuk menolak rencana penjualan tim sepakbola Pekanbaru itu ke Pemerintah Kabupaten Kampar. Dengan membawa bendera dan spanduk raksasa bertuliskan "Save Our PSPS", mereka mendesak Pemerintah Kota Pekanbaru menyelamatkan kondisi PSPS yang kesulitan dana.

"Semenjak PSPS berdiri tahun 1955, sesulit apapun kondisinya, PSPS tetap berada di Pekanbaru. Jadi jangan sampai Wali Kota Pekanbaru dengan beragam alasan malah menggadainya ke Kampar," kata Barry, suporter fanatik dari Asyar Theking.

Ia mengatakan tiga kelompok suporter fanatik tersebut sudah sepakat membentuk gerakan "Save PSPS Pekanbaru" untuk menentang rencana penjualan PSPS ke Kabupaten Kampar.

Koordinator gerakan, Teguh Santoso, mendesak agar Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT untuk menepati janji untuk menyelamatkan kondisi keuangan PSPS melalui donasi maupun sponsor.

"Kami juga meminta Wali Kota Pekanbaru ikut mengajak perusahaan-perusahaan agar mau mensponsori PSPS," katanya.

Selain itu, pengunjuk rasa juga mendesak agar Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau tidak mempersulit PSPS untuk menggunakan Stadion Kaharudin Nasution di Pekanbaru sebagai tempat bertanding di Indonesian Super League (ISL) musim ini.

Demonstrasi suporter PSPS berlangsung panas karena massa yang didominasi anak muda terus meneriakan yel-yel kecaman terhadap pemerintah, dan membakar ban bekas. Mereka berunjuk rasa sambil menyanyikan lagu dukungan terhadap PSPS, lengkap dengan iringan perkusi.

Ratusan petugas Satpol PP dan kepolisian terus bersiaga untuk mengantisipasi apabila unjuk rasa berubah anarkis.

Kondisi PSPS sejak dua tahun terakhir memang makin terseok-seok akibat kendala finansial. Manajemen tim juga kesulitan untuk membayar gaji pemain dan pelatih, sehingga banyak pemain-pemain PSPS memilih untuk hengkang.