WHO ungkap ada 'skandal' dalam kesenjangan vaksin COVID-19 global

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, vaksin

WHO ungkap ada 'skandal' dalam kesenjangan vaksin COVID-19 global

Dokumentasi - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara saat menghadiri Majelis Kesehatan Dunia (WHA) di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19) di Jenewa, Swiss, 24 Mei 2021. (ANTARA/Christopher Black/Organisasi Kesehatan Dunia/Handout via REUTERS/pri)

Ankara (ANTARA) - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (12/11) mengatakan bahwa kesenjangan dalam distribusi dan akses vaksin COVID-19 di seluruh dunia "menjadi sebuah skandal yang harus dihentikan sekarang."

"Setiap hari ada enam kali lipat (vaksin) booster yang diberikan secara global dibanding dosis pertama di negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tedros saat konferensi pers, Jumat.

Baca juga: Pekanbaru target vaksinasi 500 lansia per Puskesmas

Kesenjangan global paling kentara di Afrika, yang baru 6 persen dari populasinya mendapatkan vaksin lengkap, menurut data WHO terkini.

WHO juga sedang bergelut dengan krisis COVID-19 baru di Eropa. Hampir 2 juta kasus baru tercatat di benua tersebut dalam sepekan terakhir - tertinggi dalam sepekan di Afrika sejak awal pandemi.

Badan kesehatan PBB itu berencana memvaksin 40 persen populasi di setiap negara hingga akhir 2021. Namun, pihaknya menyebutkan bahwa perlu 550 juta dosis tambahan untuk memenuhi target tersebut.

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi tegaskan pentingnya berbagi vaksin untuk capai target WHO

Baca juga: Booster atau suntikan tambahan vaksin COVID-19 Pfizer efektif 9-10 bulan

Sumber: Anadolu