Asita Riau Sadari Bisnis Tiket Tidak Menjanjikan

id asita riau, sadari bisnis, tiket tidak menjanjikan

Pekanbaru, (antarariu.com) - Asosiasi Biro Perjalanan wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Riau menyadari bahwa, binis tiket maskapai penerbangan bukan sesuatu hal yang menjanjikan bagi anggota ASITA Riau ke depan, karena kemajuan teknologi yang tidak bisa diimbangi.

"Anggota kami menjual tiket pesawat terbang begitu aja sekarang, tidak lagi seperti dulu. Karena untuk mendapatkan tiket, bebas siapa saja boleh. Beli tiket sekarang dari internet juga bisa," kata Ketua ASITA Riau, Ibnu Mas'ud, di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan, persentase terbesar untuk pejulan tiket pesawat terbang masih sekitar 60 persen dijual oleh perusahaan biro perjalanan wisata yang tergabung dalam ASITA Riau.

Hampir semua penerbangan sudah memberlakukan e-tiket dan bisnis perusahaan biro perjalanan ke depan bukan dari penjualan tiket pesawat, melainkan dari menjual paket tour, paket insentif grup serta umroh dan haji.

Keuntungan yang didapat dari menjual tiket hanya sebesar 3-7 persen untuk satu tiket yang secara otomatis debet biro perjalanan langsung dikurangi dari jumlah "deposit box" yang dibayarkan.

"Untuk penerbangan, kami sudah pelan-pelan mengurangi jasanya menjual tiket dan sudah tidak memfokuskan lagi. Karena perkembangan teknologi yang tidak bisa ditahan," katanya.

Ardie pemilik Fiji Tour and Travel mengaku, sudah mulai menjual paket-paket tour ke luar negeri dengan menawarkan pertandingan sepak bola liga Eropa seperti liga Inggris, liga Spanyol liga Italia dan liga Champion.

Seperti laga Manchester United versus Chelsea yang dijual seharga Rp34,4 juta per orang dari tanggal 2-8 Mei, kemudian Manchester United versus Real Madrid Rp23,9 juta per oran untuk tanggal 3-7 Mei.

"Lalu Arsenal versus Manchester United yang dijual seharga Rp33,3 juta per orang dari tanggal 25-30 April dan untuk tiket piala dunia 2014 yang berlangsung di Brazil," ujarnya.