Inggris: Rp112 triliun terkumpul untuk program "revolusi industri hijau"

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,industri hijau

Inggris: Rp112 triliun terkumpul untuk program "revolusi industri hijau"

Arsip foto - Turbin-turbin angin di Westmill Wind Farm & Solar Park yang dimiliki masyarakat setempat dan mendukung energi terbarukan di Watchfield, dekat Swindon, Inggris, September 2021. (ANTARA/Reuters/as.)

London (ANTARA) - Rencana Inggris untuk "revolusi industri hijau" telah menarik investasi senilai ratusan miliar poundsterling, kata pemerintah pada Kamis (14/10) menjelang pertemuan puncak investasi di London yang akan mempertemukan beberapa pemodal besar di dunia.

Data pemerintah menunjukkan bahwa investasi senilai 5,85 miliar pound (Rp112,7 triliun) telah direalisasikan atau disepakati sejak November 2020, ketika Perdana Menteri Boris Johnson meluncurkan rencana 10 poin untuk memprioritaskan teknologi hijau dan tujuan iklim dalam pemulihan ekonomi Inggris dari pandemi COVID-19

Baca juga: Kemenperin susun mekanisme fasilitasi insentif untuk perusahaan terapkan industri hijau

Rencana tersebut menargetkan investasi swasta senilai Rp808,4 triliun pada 2030 di bidang energi, bangunan, transportasi, inovasi dan lingkungan alam, di samping penciptaan 250.000 "lapangan pekerjaan hijau".

Inggris ingin mempromosikan kemampuannya melindungi alam (green credential) sebelum menjadi tuan rumah konferensi iklim COP26 PBB di Glasgow bulan depan, di mana Inggris akan mencoba menengahi kesepakatan internasional yang kompleks untuk menghentikan kenaikan suhu global.

Baca juga: Ekonom: RTRWP Jamin Keberadaan Industri Hijau

Pemerintah juga ingin menarik dana yang akan membantunya meraih keunggulan dalam perlombaan negara maju untuk memanfaatkan permintaan akan teknologi hijau yang lebih baik dan pekerjaan berketerampilan tinggi dan bergaji tinggi yang harus menyertainya.

Dengan pemikiran itu, Johnson Selasa depan akan menjamu para bankir utama termasuk Kepala Eksekutif JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon dan CEO Blackrock Larry Fink pada pertemuan puncak investasi di London.

Acara yang dihadiri oleh para menteri, pemimpin industri, dan bangsawan Inggris itu dirancang untuk menggalang pendanaan bagi proyek-proyek untuk membantu Inggris memenuhi tujuan iklimnya dan meregenerasi kawasan pasca-industri di Inggris yang tertinggal selama puluhan tahun akibat fokus ekonomi pada sektor jasa.

Baca juga: BI: Industri Hijau Harus Cari Pasar Baru

Sumber: Reuters