Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau Robinson Siregarmengatakan berdasarkan survei nasional penyalahgunaan narkoba di 34 provinsi di Indonesia tercatat pengguna narkoba berada pada usia produktif yakni 15-64 tahun dengan kerugian terbesar adalah pelemahan karakter individu.
"Ketika karakter individu melemah maka lemahnya ketahanan masyarakat sebagai awal dari kehancuran bangsa," kata Kepala BNN Provinsi Riau, Robinson Siregar pada Rakor pengembangan dan pembinaan Kota/kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) tahun 2021 di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, besarnya kerugian yang dialami Indonesia ketika anak bangsa ini terlibat penyalahgunaan narkoba maka diperlukan upaya kuat dan tegas untuk memerangi narkotika itu dalam berbagai kesempatan dan berbagai kebijakan semua lintas terkait.
Upaya ini dibutuhkan apalagi angka prevalensi secara nasional mencapai 1,8 persen atau 3,4 juta penduduk terlibat narkoba, berdasarkan survei prevalensi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan BNN dan Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di 34 provinsi (survei tahun 2019)
"Pemerintah Provinsi Riau, kota dan kabupaten agar tanggap terhadap ancaman narkoba, mari gaungkan Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN). Sebab penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia memerlukan kebijakan yang responsif dan komprehensif, " katanya.
Baca juga: Oknum PNS Riau ditangkap karena transaksi narkoba cara baru
Pemerintah daerah menurut Robinson memiliki peran strategis dalam mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba, sebagai fasilitator antar pemangku kepentingan, sesuai "tagline" yaitu "war on drugs" untuk mewujudkan Indonesia bersinar atau bersih narkoba.
Rakor digelar sebagai bentuk komitmen bersama dalam upaya pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN), yang berorientasi pada upaya mengantisipasi, mengadaptasi, dan mitigasi ancaman narkoba.
Asisten I Setdaprov Riau, Jenri Salmon Ginting menyebutkan bahwa Provinsi Riau terdiri atas daratan dan kepulauan, sehingga dapat memicu banyaknya peredaran narkotika masuk dan beredar di Riau khususnya di daerah perbatasan.
"Ini menjadi tanggungjawab bersama dalam menangani peredaran narkoba, supaya masa depan pemuda pemudi Riau dapat lebih cemerlang, gemilang dan terbilang. Karenanya Rakornas yang diselenggarakan BNN Provinsi Riau dapat terlaksanadengan baik dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," katanya.
Baca juga: Kolaborasi basmi narkoba di Riau
Berita Lainnya
BNN RI tekankan kerja sama lintas sektor berantas sindikat narkoba internasional
07 November 2024 14:08 WIB
Badan Antinarkoba AS apresiasi profesionalisme BNN RI dalam memberantas narkoba
27 September 2024 14:44 WIB
Ini respons Pj Gubri SF Hariyanto usai menerima penghargaan P4GN dari BNN RI
27 June 2024 9:53 WIB
343 warga Riau direhabilitasi karena narkoba
22 December 2023 12:51 WIB
BNN Riau gagalkan peredaran narkoba antapulau dibungkus kemasan kosmetik
31 October 2023 16:12 WIB
Kepala BNN tegaskan tak ada toleransi bagi para pengedar narkotika di Bali
23 June 2023 17:02 WIB
BNN telah sita sebanyak 1,9 ton sabu-sabu dan satu ton ganja sepanjang 2022
29 December 2022 12:12 WIB
BNNP Riau bantah terlibat penganiayaan oleh oknum polwan di Pekanbaru
26 September 2022 15:45 WIB