Jakarta (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Kamis pagi, membalikkan penurunan sebelumnya di tengah ekspektasi bahwa harga gas alam yang tinggi menjelang musim dingin dapat mendorong peralihan ke minyak untuk memenuhi kebutuhan permintaan pemanas.
Minyak mentah berjangka Brent terangkat 28 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 83,46 dolar AS per barel pada pukul 01.07 GMT setelah jatuh 0,3 persen pada Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Harga minyak menguat karena permintaan energi meningkat, WTI tembus 80 dolar
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS bangkit 22 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 80,66 dolar AS per barel, setelah melemah 0,3 persen pada hari sebelumnya.
"Investor bertaruh bahwa lonjakan harga gas akan mendorong pembangkit listrik untuk beralih ke minyak karena musim permintaan musim dingin mendekat," kata Hiroyuki Kikukawa, manajer umum penelitian di Nissan Securities.
Harga juga didukung oleh kekhawatiran tentang ketatnya pasokan setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (13/10/2021) bahwa produksi minyak mentah di Amerika Serikat, produsen terbesar dunia, akan turun pada 2021 lebih besar dari perkiraan sebelumnya yang diharapkan akan bangkit kembali pada 2022.
Baca juga: Anggota Badan Anggaran DPR: Tingkatkan lifting minyak dengan regulasi yang kondusif
"Keketatan saat ini di pasar minyak mentah dan prospek jangka pendek untuk peningkatan permintaan musiman memberikan dukungan kepada sentimen investor, melebihi peningkatan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS dan perkiraan permintaan yang lebih lemah oleh OPEC," kata Kikukawa.
American Petroleum Institute (API) mengatakan pada Rabu (13/10/2021) malam bahwa stok minyak mentah AS naik 5,2 juta barel untuk pekan yang berakhir 8 Oktober, menurut sumber pasar yang melihat data API.
API juga melaporkan persediaan bensin turun 4,6 juta barel dan stok sulingan turun 2,7 juta barel, kata sumber tersebut.
Baca juga: Minyak Iran akan dikirim dengan menggunakan truk ke Lebanon lewat Suriah
Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan persediaan minyak mentah naik 700.000 barel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun 2021 dalam laporan bulanan terbarunya pada Rabu (13/10/2021), sambil mempertahankan prospeknya untuk tahun 2022.
Baca juga: Harga minyak mentah lanjut naik di Asia, dipicu ketakutan gangguan pasokan AS
Namun, kelompok produsen itu mengatakan kenaikan harga gas alam dapat meningkatkan permintaan produk minyak karena pengguna akhir beralih bahan bakar.
EIA akan merilis laporan persediaannya pada Kamis pukul 11.00 waktu setempat (15.00 GMT).
Baca juga: Pertamina kembangkan Bioavtur bahan bakar pesawat campuran minyak sawit
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB