Pekanbaru (antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) menyatakan, kebutuhan bahan bakar minyak bersubsidi di wilayah Riau untuk tahun 2012 akan melampaui kuota yang telah ditetapkan dan menjadi kesepatakan antara perusahaan itu dengan pemerintah.
Assistant Customer Relation Fuel Retail Marketing Region I Pertamina, Sonny Mirath, melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA Pekanbaru, Selasa, menyatakan, terkait hal itu, pihak Pertamina juga telah menerima instruksi dari Pemerintah Pusat melalui Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, tertanggal 7 November 2012 mengenai pengendalian distribusi sisa kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 2012.
"Dalam surat resminya, BPH Migas meminta Pertamina menyalurkan kuota BBM Bersubsidi sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, dengan melakukan pengendalian harian atau kitir harian," kata Sonny.
Pengendalian tersebut kata dia, ditujukan menjaga agar kuota yang telah ditetapkan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan tahun 2012 sebesar 44,04 juta kiloliter, tidak terlampaui.
Untuk di Riau, demikian Sonny, tercatat hingga 21 November 2012, premium yang telah disalurkan sebanyak 749 ribu kilo liter (KL) atau mencapai 89 persen dari kuota yang ditetapkan.
Sedangkan untuk solar, lanmjut dia, sudah mencapai 702 ribu KL, atau mencapai 99 persen dari kuota yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, kata dia, diperkirakan pada akhir 2012 atau pada Desember, kuota premium akan "over" sebanyak 1satu hingga dua persen dan solar sembilan hingga 10 persen.
Akan tetapi, demikian Sonny, memperhatikan situasi sosial di daerah-daerah pascakebijakan Pemerintah Pusat tersebut, serta mempertimbangkan kepentingan nasional lebih besar, Pertamina memutuskan menghentikan kebijakan pengendalian pasokan BBM.
"Kemudian Pertamina menunggu arahan selanjutnya dari pemerintah," katanya.
Sementara untuk saat ini, kata dia, Pertamina terus berusaha untuk melakukan "recovery" dan bekerjasama dengan aparat terkait untuk menjaga penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran.
"Diharapkan dalam satu atau dua hari ke depan, penyaluran BBM subsidi ke masyarakat yang membutuhkan akan kembali lancar," katanya.
Sebelumnya untuk beberapa wilayah kabupaten dan kota di Riau sempat mengalami kelangkaan BBM bersubsidi.
Selain di Kota Dumai, kelangkaan BBM juga terasa di Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, dimana sejak pagi hari ini, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah ini mulai kehabisan BBM bersubsidi sehingga terpaksa tidak bisa melayani konsumen. ***2***
Berita Lainnya
Menperin sebut produk premium pacu daya konsumsi olahan makanan dan minuman
05 August 2024 15:28 WIB
Konsumsi premium Riau mencapai 741.000kl tahun 2018
28 February 2019 10:20 WIB
Ungguli Premium dan Pertamax, Pertalite Kuasai 60 Persen Konsumsi BBM di Riau
09 April 2018 11:10 WIB
Pertamina Nyatakan Konsumsi Premium Di Riau Turun 6.581 Kiloliter
20 April 2017 20:45 WIB
Pertamina: Konsumsi Premium Riau Turun 18 Persen
31 December 2015 17:24 WIB
Kuota Elpiji Bersubsidi Riau Lampaui 101 Persen
07 October 2015 14:00 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB