Jakarta (ANTARA) - Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Tumiran berharap kenaikan harga batu bara tak mengganggu pasokan ke pembangkit listrik dalam negeri milik PT PLN (Persero).
"Pengusaha jangan hanya bicara untung, tetapi juga memastikan ketahanan pasokan batu bara Tanah Air. Harusnya ada pemahaman bersama untuk kepentingan dalam negeri," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Baca juga: PLN kembali salurkan stimulus listrik untuk periode September 2021
Saat ini lonjakan harga batu bara dunia mencapai 200 dolar AS per ton, sehingga menimbulkan kekhawatiran banyak pihak terkait stabilitas listrik dalam negeri.
Tumiran menjelaskan lonjakan harga batu bara terjadi akibat adanya peningkatan pasokan komoditas. Terlebih beberapa negara, seperti China sempat susah payah menyeimbangkan pasokan listrik dengan permintaan seiring pulihnya perekonomian pasca-pandemi.
Menurutnya, kondisi itu bukan tidak mungkin krisis energi juga dapat terjadi di Tanah Air saat pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit dalam negeri terpangkas.
Baca juga: PLN luncurkan promo tambah daya listrik untuk dorong peningkatan produktivitas UMKM
Para pengusaha batu bara di Indonesia tetap menaati aturan kebijakan harga Domestic Market Obligation (DMO) kepada PLN.
"Di tengah harga batu bara dunia yang sedang meroket, pengusaha sudah mendapat banyak keuntungan dari ekspor. Untuk itu, idealnya ketahanan pasokan batu bara jangan sampai terganggu," ujar Tumiran.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa apabila krisis batu bara terjadi di PLN, maka akan berimbas pada pasokan listrik nasional yang berdampak luas tak hanya ke PLN, tapi juga dirasakan ke para pelaku bisnis, industri, hingga ke masyarakat.
Baca juga: PLN berhasil produksi oksigen medis murni untuk penanganan pasien COVID-19
"Defisit batu bara di PLTU bakal mengganggu perekonomian nasional," ujar Tumiran.
Dia juga menjelaskan disparitas harga batu bara tidak selalu menguntungkan PLN, tapi juga pengusaha. Ketika harga batu bara di bawah 70 dolar AS per ton, perusahaan setrum negara tersebut tetap membelinya sesuai kebijakan DMO.
"Pas lagi untung bisa jual, bersyukur lah mereka. Tapi jangan lupa untuk tetap memasok ke dalam negeri," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPR RI minta PLN perlu lebih aktif bangun pembangkit listrik sendiri
Tumiran menambahkan penetapan harga khusus batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik di dalam negeri menjadi bukti bahwa pemerintah mementingkan keterjangkauan harga energi di Tanah Air.
Dengan harga listrik yang terjangkau, lanjut dia, geliat ekonomi akan lebih terakselerasi mengingat batu bara merupakan tulang punggung batu harga kelistrikan tetap stabil dan murah.
Baca juga: PT PLN resmi akuisisi pembangkit listrik berdaya 300 MW di Blok Rokan
Tahun ini target DMO ditetapkan sebesar 137,5 juta ton. Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi penjualan batu bara untuk kepentingan dalam negeri tercatat mencapai 63,47 juta ton sampai dengan Juni 2021.
Tumiran memprediksi peningkatan harga batu bara dunia diperkirakan tidak berlangsung lama.
Baca juga: Pekanbaru meterisasi 9.283 titik lampu penerangan jalan umum
Berita Lainnya
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB