Aktifitas Pelabuhan Sungai Duku berangsur normal, ini yang dilakukan Jasa Raharja

id Jasa Raharja Riau

Aktifitas Pelabuhan Sungai Duku berangsur normal, ini yang dilakukan Jasa Raharja

Kabag. Operasional Ahmad Ilham  pada 6  Oktober 2021  dan diterima  oleh Pemilik Kapal sekaligus Pimpinan PT.Trans Riau Jaya Ekspress, Susanto. (ANTARA/HO-Jasa Raharja Riau).

Pekanbaru (ANTARA) - PT Jasa Raharja cabang Riau menyerahkan bantuan 10 pelampung kepada operator kapal Nagaline tujuan Pekanbaru-Selat Panjang, sebagai sarana penting kapal dalam menjamin keselamatan penumpang.

Pelampung tersebut diserahkan oleh Kabag Operasional Ahmad Ilham, Rabu (6/10) dan diterima pemilik kapal sekaligus Pimpinan PT.Trans Riau Jaya Ekspress, Susanto.

"PT Jasa Raharja sebagai pelaksana Program Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang, memastikan kesiapan operator Kapal dalam menjamin keselamatan penumpangnya," kata Ahmad Ilham.

Dia mengatakan, ketersediaan alat keselamatan penumpang Kapal seperti pelampung dan lifejacket menjadi syarat penting dalam keselamatan perairan.

"Seiring penurunan status PPKM di berbagai wilayah Provinsi Riau dan provinsi tetangga lainnya, aktifitas masyarakat mulai secara perlahan kembali normal begitu pula aktifitas hilir mudik masyarakat pengguna jasa pelayaran terpantau di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru," katanya.

Kepala Dishub Pelabuhan Sungai Duku, diwakili Kasubbag TU, Sunaryo menyampaikan angkutan laut dan sungai sebagai salah satu moda transportasi harus ditata sedemikian rupa untuk itu penting mewujudkan penyediaan jasa transportasi yang seimbang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan ketersediaan pelayanan angkutan yang menjamin keselamatan, terpadu, teratur, lancar cepat mudah dicapai, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, polusi rendah, dan efisien.

"Karenanya transportasi merupakan sarana memperpendek jarak tempuh serta memberikan efisiensi waktu untuk arus angkutan barang dan penumpang sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini," katanya.

Susanto mengatakan pandemi COVID-19 serta pemberlakuan PPKM sangat dirasakan dampaknya para operator Kapal, bahkan operasional kapal sempat berhenti total dikarenakan tidak adanya penumpang.

"Bersyukur di awal Oktober inilevel PPKM sudah diturunkan dan aktifitas masyarakat sudah mulai berangsur normal sehingga besar harapan kami kursi penumpang kapal kembali terisi," kata Susanto.