Seekor Macan Di Riau Tewas Usai Dijaring

id seekor macan, di riau, tewas usai dijaring

Pekanbaru, (antarariau.com) - Seekor macan tutul jantan berusia dewasa dengan panjang sekitar 80 centimeter dan tinggi mencapai lebih 50 centi meter tewas usai dijaring sejumlah warga yang memergokinya di perkebunan kelapa sawit.

Macan tutul dengan loreng kuning hitam itu sebelumnya ditangkap warga saat didapati tengah melintasi perkebunan kelapa sawit milik Warta di Jalan Alamrah, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat siang.

"Awalnya ada seorang warga yang melihat macan melintas di jalan, kemudian kabar itu dengn cepat menyebar hingga warga berdatangan ke lokasi untuk menangkap macan langka itu, " kata seorang anggota Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Wahyudi Kamarudin, dihubungi dari Pekanbaru, Sabtu.

Macan tutul ini sempat berusaha menghindar dari sergapan warga yang telah mengepungnya sambil membawa jaring.

Setelah lebih dari satu jam bergelut, demikian Wahyudi, macan kemudian akhirnya berhasil diringkus dengan menggunakan jaring.

Warga ketika itu hendak membawa macan yang dalam kondisi kritis ke Markas Polsek Mandau yang berjarak tidak jauh.

Namun sesampainya di Polsek, kata dia, didapati macan tutul tersebut telah tewas dengan kondisi tanpa luka.

"Diperkirakan macan ini mati karena kehabisan tenaga. Itupun baru ketahuan saat seorang pawang menggendong macan tutul itu turun dari mobil yang mengangkut dari lokasi penangkapan," katanya.

Kabar kematian macan tutul di Kecamatan Mandau, Bengkalis, menambah rentetan panjang kasus kematian hewan sejenis "kucing bongsor" di Provinsi Riau.

Sebelumnya dipertengahan Juni 2012, seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) ditemukan tewas terjerat perangkap di Kecamatan Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Bahkan bangkai hewan langka dan dilindungi itu sudah dikubur warga.

Kepala Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Syaimen, mengatakan, harimau yang mati ketika itu merupakan harimau dewasa.

Jauh ditahun 2009 kabar tentang kematian kucing besar juga tersiar oleh berbagai media. Ketika itu, sebanyak tiga harimau sumatera ditemukan mati dalam tempo dua pekan pada bulan Februari 2009.

Hal ini menurut ahli dari World Wildlife Fund (WWF) adalah sebagai buntut dari konflik hewan dilindungi itu dengan manusia.

Humas WWF Riau, Syamsidar, mengatakan, dua ekor harimau ditemukan mati dalam jerat yang dibuat warga di Desa Tanjung Pasar, Kecamatan Pelasiran, Kabupaten Indragiri Hilir pada 10 Februari 2009.

Sedangkan satu ekor lagi juga ditemukan mati di kawasan yang sama akibat dibunuh warga pada 16 Februari 2009.