Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau melaporkan realisasi vaksinasi COVID-19 di wilayah setempat masih minim, baru mencapai 33 persen dari total penduduk 4,5 juta yang harus divaksin.
"Secara rata-rata di 12 kabupaten/kota realisasi vaksinasi kita baru mencapai 33 persen untuk dosis pertama. Makanya kita terus menggesa vaksinasi bagi masyarakat Riau, terutama di Kabupaten Kota," kata Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu.
Dikatakan Mimi, ada kabupaten/kota yang capaian vaksinasi dan tingkat antusias masyarakat untuk divaksin tinggi, sebaliknya ada juga yang rendah. Misalkan di Kota Pekanbaru capaian vaksinasi sudah 69,5 persen, sedangkan Indragiri Hilir baru mencapai 21,4 persen.
"Pekanbaru itu yang tertinggi masyarakatnya antusias untuk divaksin, dan sudah mencapai 69 persen lebih, kalau tak salah 0,5 persen lagi mencapai 70 persen. Bisa jadi PPKMdi Pekanbaru turun level ke level 1 dalam seminggu ke depan. Inhil terendah baru 21,4 persen vaksinasi dosis satu, tertinggi kedua adalah Kota Dumai 63 persen, daerah lainnya di bawah 60 persen," ungkap Mimi.
Dikatakan dia, minimnya jumlah warga yang divaksin COVID-19 ini selain kesadaran, juga erat kaitannya dengan ketersediaan stok vaksin di wilayah setempat yang terus kurang.
Ia menyebut, untuk dosis vaksin yang sudah diterima Pemprov Riau dari Kementerian Kesehatan hingga kini masih mencapai 2.795.580 dosis vaksin dengan berbagai merk, seperti Sinovac, Moderna dan Astrazeneca.
Sementara jumlah penduduk Riau sesuai dengan data kependudukan mencapai 6,3 juta, dimana 70 persennya atau sekitar 4,5 juta harus divaksin.
"Kalau jumlah dosis vaksin program dari pemerintah yang sudah kita terima mencapai 2.795.580 dosis, ini di luar program vaksin gotong royong, kalau digabung bisa lebih. Nah kalau ditotal jumlah penduduk kita 6,3 juta jiwa, 70 persennya masyarakat yang harus divaksin mencapai 4,5 juta penduduk yang harus divaksin, memang masih belum tercukupi quotanya," kata dia.
Namun demikian Diskes selalu melakukan percepatan dengan terus meminta penambahan dosis vaksin serta mengimbau masyarakat ikut vaksin, untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penularan COVID-19.
"Untuk itu sembari terbentuknya kekebalan kelompok mari tetap disiplin pada protokol kesehatan, gunakanlah selalu masker, cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan, cegah mobilitas interaksi (5M) semoga pandemi ini segera berlalu," katanya.
Walau diakuinya, kasus penambahan pasien terkonfirmasi COVID-19 di Provinsi Riau terus mengalami penurunan. Namun demikian status pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Riau masih berada di level II, dikarenakan jumlah vaksinasi di Provinsi Riau masih berada di angka 33 persen.
Sesuai dengan aturan Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), status daerah level II turun ke level I syaratnya adalah progres vaksinasi dosis 1 minimal 70 persen, dan capaian vaksinasi dosis 1 lanjut usia di atas 60 tahun minimal 60 persen.
Baca juga: Bolehkah pasien kanker payudara divaksin COVID-19? Begini penjelasan dokter ahli
Baca juga: Pekanbaru buka tiga posko vaksin bagi lansia, ini lokasinya
Berita Lainnya
FAO :27 persen warga Afghanistan masih alami krisis atau kedaruratan pangan
31 May 2024 14:46 WIB
OJK masih dalami kasus kredit macet Investree yang capai 16,44 persen
02 February 2024 16:14 WIB
BI perkirakan inflasi Riau 6 persen, masih bergairah untuk ekonomi
05 December 2022 17:13 WIB
Deputi Gubernur BI sebut risiko inflasi lebihi empat persen masih tinggi hingga 2023
03 October 2022 11:21 WIB
Prevalensi stunting di Rohul masih tinggi, 25,8 persen
18 July 2022 21:39 WIB
BKKBN Riau gandeng jurnalis percepat penurunan prevalensi stunting yang masih tinggi 22,3 persen
27 April 2022 14:20 WIB
Prevalensi stunting di Rokan Hulu masih tinggi atau capai 25,8 persen
20 April 2022 7:29 WIB
DKI masih berlakukan PTM 100 persen seiring peningkatan level PPKM, sejak Senin (4/1)
04 January 2022 17:08 WIB