Palembang (ANTARA) - Sebanyak 50 peneliti muda dari beragam latar belakang disiplin ilmu di SumateraSelatan melahirkan dokumen Peta Jalan Gambut Lestari yang dapat dijadikan masukan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan.
Koordinator Program Peat-IMPACTS Indonesia Feri Johana di Kabupaten Banyuasin, SumateraSelatan, Senin mengatakan, para peneliti yang tergabung dalam komunitas Peneliti Muda Gambut (PMG) Sumsel ini melakukan kajian lapangan di 34 desa Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
“Peat IMPACTS telah mengikutsertakan 50 putra-putri terbaik Sumatera Selatan ke dalam program Inkubator Peneliti Muda Gambut (IPMG),” katanyadalam Lokakarya Menuju Desa Gambut Lestari.
Dalam kegiatan lokakarya yang diselenggarakan ICRAF Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Banyuasin ini disampaikan mengenai rangkuman Peta Jalan Gambut Lestari tersebut.
Ia mengatakan di dalam IPMG, generasi muda Sumseldiajak untuk melakukan penggalian informasi dan penyusunan Peta Jalan Gambut Lestari di 34 desa yang berada dalam ekosistem gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Banyuasin.
Selama kurang lebih tiga bulan, kata dia, para peneliti muda ini menjalankan kegiatan lapangan untuk menghasilkan gambaran atau profil dari masing-masing desa yang menjadi objek penelitian.
Berbagai temuan dan rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan itu, katanya, tetap perlu dikoreksi dari berbagai pihak agar peta jalan pengelolaan gambut ini agar dokumen ini bisa menjadi strategi di masa datang.
Dikemukakan bahwa peta jalan ini diharapkan menjadi milik masyarakat masing- masing desa dan diharapkan menjadi bagian penting dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa dan berbagai musyawarah pembangunan desa yang lain.
Peta Jalan Gambut Lestari, katanya, merupakan kumpulan data, informasi dan analisa yang dapat digunakan untuk menyusun strategi pengelolaan dan restorasi gambut pada desa-desa di Kawasan Hidrologis Gambut (KHG) Saleh-Sugihan dan Sugihan-Sungai Lumpur.
Proses penyusunan, katanya, dilaksanakan secara bertahap dan melibatkan berbagai pihak di desa, melalui wawancara, survei rumah tangga, maupun diskusi kelompok terpumpun. Analisis data kemudian dilakukan di tingkat desa.
Dokumen Peta Jalan Gambut Lestari tersebut, kata dia, disusun dengan alat bantu ALLIR (Assessment of Livelihoods and Landscapes to Increase Resilience) atau ‘Penilaian Modal Penghidupan dan Bentang Lahan untuk Meningkatkan Resiliensi’.
Ia menjelaskan susunan dokumen Peta Jalan Gambut Lestari terbagi menjadi empat bagian. Pertama, membahas mengenai karakteristik penghidupan desa di lahan gambut Sumsel.
Kedua, menjabarkan strategi peningkatan penghidupan berkelanjutan masyarakat pada kawasan hidrologis gambut. Ketiga, peta jalan peningkatan penghidupan berkelanjutan yang terdiri dari opsi intervensi, kelembagaan, faktor pemungkin, dan perubahan perilaku dalam menuju desa gambut yang lestari.
Keempat, menurut Feri Johana. merupakan bagian penutup berupa ringkasan dari masing-masing bab yang telah dijabarkan sebelumnya
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Banyuasin Roni Utama mengatakan pemkab mendorong desa dan kepala desa terlibat dalam program pengelolaan gambut agar dapat mengintegrasikannya ke dalam program pembangunan desa baik kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) maupun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa.
“Dokumen yang telah disusun ini diharapkan dapat juga memperkaya informasi dan memperluas pandangan pemangku kepentingan dan masyarakat desa terhadap berbagai opsi penghidupan lestari di dalam ekosistem gambut,” katanya.
Berita Lainnya
BRGM ajak anak muda GLI kenal lebih dekat gambut dan mangrove di Kepulauan Meranti
29 September 2024 12:52 WIB
PHR proaktif bantu pencegahan dan pelatihan karhutla-restorasi gambut di Riau
28 August 2024 11:38 WIB
Adaptasi perubahan iklim dengan pertanian lahan tanpa bakar di Rokan Hilir
15 August 2024 12:22 WIB
Difasilitasi BRGM, 40 produk dari lahan gambut dijajakan ke gerai oleh-oleh di Riau
30 July 2024 12:19 WIB
KLHK sebut pengelolaan gambut perlu strategi khusus dan perhatikan fisiografi ekosistem
30 May 2024 17:02 WIB
KLHK paparkan restorasi gambut berpotensi topang peningkatan kesejahteraan desa
18 April 2024 13:32 WIB
BRGM targetkan rehabilitasi 7500 hektare gambut di Riau
25 March 2024 17:30 WIB
BRGM dan Disdik Dumai sosialisasikan kurikulum gambut dan mangrove
07 March 2024 17:47 WIB