Jakarta (ANTARA) - Pada Kamis, (23/9) waktu setempat, platform media sosial berbasis audio Clubhouse meluncurkan fitur agar pengguna dapat melakukan obrolan secara pribadi, dikutip dari Reuters, Jumat.
Fitur tersebut diluncurkan sebagai langkah untuk memperluas ruang obrolan selain obrolan di ruang publik yang dapat memiliki ribuan pendengar.
Baca juga: Realme Pad hadir dengan dua warna Real Gold dan Real Grey, berapa harganya?
Co-Founder dan Chief Executive Paul Davison mengatakan, Clubhouse yang merupakan pelopor fitur "audio sosial" tersebut ingin membuat pengguna dapat melakukan obrolan secara pribadi.
"Banyak orang yang mengenal kami untuk percakapan besar, tapi alasan orang tetap tinggal begitu lama adalah karena mereka menemukan teman-teman mereka dan bertemu teman baru," katanya.
Baca juga: Samsung perkirakan akan dominasi pasar "smartphone" lipat tahun ini
Pengguna Clubhouse dapat "melambai" pada teman-teman di dalam aplikasi yang mengisyaratkan bahwa mereka terbuka dengan obrolan pribadi. Ruang obrolan pribadi pun akan terbuka ketika seseorang menerima lambaian tersebut.
Pengguna kemudian dapat mengundang lebih banyak kontak ke ruang pribadi atau memilih untuk membuka obrolan mereka kepada publik.
Baca juga: Pengguna iPhone kini bisa simpan data pribadi di aplikasi Wallet
Berita Lainnya
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi program The Power of Emak-Emak
23 April 2024 15:18 WIB
Tim kreator "Persona 5" umumkan akan rilis gim RPG baru pada 11 Oktober 2024
23 April 2024 15:02 WIB
Pemprov DKI catat seribu lebih pendatang baru tiba di Jakarta usai arus balik
23 April 2024 14:52 WIB
Bangun ekonomi lokal, Presiden Jokowi ingin ada pasar baru di Mamasa Sulbar
23 April 2024 14:40 WIB
KPU RI harus tetapkan pasangan capres/cawapres terpilih sesuai PKPU
23 April 2024 14:31 WIB
Pasien anak rawat inap akibat vape melonjak hingga 733 persen sejak 2020
23 April 2024 14:26 WIB
Protes pro-Palestina melanda kampus-kampus di Amerika Serikat pascapenangkapan massal
23 April 2024 13:34 WIB