Seoul (ANTARA) - Korea Utara akan menggelar parade militer pada malam hari, yakni jenis parade militer yang pernah dilakukan pada masa lalu untuk memamerkan perangkat keras militer baru, termasuk rudal balistik besar.
Hal itu dilaporkan pada Kamis oleh media Korea Selatan dan media lain yang berfokus pada Korea Utara.
Baca juga: Hadapi Korut, Korea Selatan akan kembangkan rudal yang lebih hebat
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan parade militer tampaknya berlangsung di Pyongyang pada 9 September.
Sementara itu, publikasi online spesialis NK News mengutip beberapa sumber informasi yang mengatakan parade militer akan dimulai pada tengah malam waktu setempat pada 9 September yang adalah hari nasional Korea Utara.
Dalam sebuah cuitan di Twitter, NK News mengatakan warga terlihat pada larut malam sedang mempersiapkan parade di dekat Lapangan Kim Il Sung Pyongyang. NK News menyebutkan bahwa jalan-jalan ditutup dan tidak ada kendaraan biasa yang lewat.
Baca juga: Korut kembangkan alat tes COVID-19 berbasis polymerase chain reaction buatan sendiri
Yonhap mengutip seorang sumber militer yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan: "Ada tanda-tanda bahwa Korea Utara melakukan parade militer di Pyongyang setelah tengah malam. Militer (Korea Selatan) sedang menganalisis tanda-tanda itu."
Pekan lalu, NK News dan 38 North -- organisasi yang memantau peristiwa di Korea Utara yang suka berahasia, mengatakan bahwa dalam citra satelit komersial telah terlihat pasukan (Korea Utara) yang bersiap untuk kemungkinan parade militer.
Pada Oktober 2020, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meluncurkan rudal balistik antarbenua yang sebelumnya tidak terlihat dalam parade militer yang dilakukan sebelum fajar. Parade militer itu memamerkan rudal jarak jauh Korea Utara untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Baca juga: Kim Yo Jong, adik pemimpin Korut kecam presiden Korsel karena kritik uji coba rudal
Parade militer malam hari lainnya telah diadakan pada Januari.
Pembicaraan yang bertujuan membujuk Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklir dan persenjataan rudal balistiknya telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan akan mengeksplorasi diplomasi untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara, tetapi tidak menunjukkan kesediaan dalam memenuhi tuntutan Korea Utara untuk pelonggaran sanksi.
Baca juga: Korea Utara tuding DK PBB lakukan 'standar ganda' atas uji coba rudal
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
28 pesawat tiga matra TNI siap lakukan atraksi udara HUT RI di Kota Nusantara
23 April 2024 16:47 WIB
Kemlu imbau WNI di Taiwan agar tetap waspada gempa susulan
23 April 2024 16:35 WIB
Pemerintah adopsi inisiatif global tentang perlindungan anak di ruang digital
23 April 2024 15:50 WIB
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi program The Power of Emak-Emak
23 April 2024 15:18 WIB
Tim kreator "Persona 5" umumkan akan rilis gim RPG baru pada 11 Oktober 2024
23 April 2024 15:02 WIB
Pemprov DKI catat seribu lebih pendatang baru tiba di Jakarta usai arus balik
23 April 2024 14:52 WIB
Bangun ekonomi lokal, Presiden Jokowi ingin ada pasar baru di Mamasa Sulbar
23 April 2024 14:40 WIB