Jakarta (ANTARA) - Mencapai udara bersih di Indonesia sesuai semangat Hari Udara Bersih Sedunia perlu dilakukan dengan langkah nyata salah satunya mendorong transisi dari energi fosil menuju energi baru terbarukan, menurut Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah Adhityani Putri.
"Kontribusi terbesar yang bisa dilakukan Indonesia untuk udara bersih adalah dengan cepat melepaskan ketergantungan sistem dari bahan bakar fosil. Karena energi fosil itu sekarang ini dominan di transportasi dan ketenagalistrikan dan juga untuk industri," kata Adhityani ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta pada Selasa.
Baca juga: Kemendikbudristek dorong PTN agar gunakan energi baru dan terbarukan
Penggunaan bahan bakar fosil di berbagai sektor seperti transportasi dan industri akan menghasilkan emisi baik polutan maupun gas rumah kaca (GRK). Menghilangkannya, kata dia, membutuhkan teknologi seperti seperti carbon capture and storage yang terbilang tidak murah dan belum bisa diterapkan dalam waktu dekat.
Karena itu langkah nyata diperlukan untuk mendorong akselerasi ke energi baru dan terbarukan seperti surya dan air untuk sektor listrik dan penggunaan bahan bakar nabati seperti biodiesel untuk sektor transportasi.
Baca juga: Riau ajukan Pulau Burung untuk investasi energi terbarukan
Dia mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah mendorong penggunaan bahan bakar nabati sebagai opsi lain untuk transportasi selain itu pemanfaatan energi surya lewat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Namun, hal itu perlu menurutnya masih belum mumpuni mengingat sistem saat ini masih didominasi energi fosil.
Baca juga: Inggris makin lirik pasokan bahan baku energi terbarukan dari Indonesia
"Ini harus berubah dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, tidak bisa bicara 30 atau 40 tahun ke depan," ujar Adhityani, yang berkecimpung di organisasi non-profit bekerja untuk mendorong transisi energi di Indonesia.
Hal itu karena beberapa wilayah pernah mencatatkan isu terkait polusi udara, seperti di ibu kota DKI Jakarta.
Baca juga: DPR ingin RUU Energi Baru dan Terbarukan bisa rampung tahun ini
"Kita tidak bisa menunggu lagi," tegasnya.
Hari Udara Bersih Sedunia diperingati setiap 7 September setelah Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi untuk langit biru pada 2019. Peringatannya dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pencemaran udara dan mendorong kolaborasi untuk meningkatkan kualitas udara.
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil beri sinyal ojol tetap dapat subsidi BBM dengan skema UMKM
04 December 2024 17:05 WIB
Bucks berhasil maju ke perempat final NBA Cup
04 December 2024 16:52 WIB
Trafik broadband Telkomsel melonjak selama pilkada
04 December 2024 16:37 WIB
Alwi Farhan bernostalgia dalam pertandingan Kejurnas PBSI 2024
04 December 2024 16:30 WIB
BMKG: Selama setahun wilayah NTB diguncang 7.000 gempa bumi
04 December 2024 16:24 WIB
PBB peringatkan situasi dan kondisi di Suriah sangat fluktuatif dan berbahaya
04 December 2024 16:06 WIB
Pelaku UMKM di Siak terima wakaf gerobak dari program CWLD Seri-002 YBRKS
04 December 2024 15:58 WIB
Grup idola SEVENTEEN jadi salah satu penampil di Billboard Music Awards 2024
04 December 2024 15:36 WIB