Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi Kemendikbudristek Prof Nizam mendorong agar perguruan tinggi negeri (PTN) di Tanah Air menggunakan energi baru dan terbarukan.
"Beberapa bulan terakhir, kami berdiskusi dan bekerja sama dengan PLN, Wika, LPDP, untuk membangun kampus yang mandiri energi. Ini sudah dibuat proyek percontohannya yakni di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang mana sudah terpasang instalasi listrik tenaga surya dengan kapasitas 1 MegaWatt (MW)," ujar Nizam dalam peluncuran program Gerilya yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kementerian ESDM: Jumlah pengguna PLTS atap melonjak hingga 1.000 persen
Dia berharap ke depannya, masing-masing PTN dapat memasang instalasi listrik tenaga surya di kampusnya. Jika masing-masing PTN dapat mandiri dan memiliki kapasitas paling tidak 1 MW, maka akan mempercepat bauran energi di Tanah Air.
"Kita harapkan melalui program-program Kampus Merdeka, dapat membantu mengembangkan energi baru dan terbarukan baik itu tenaga surya, biomassa, maupun panel surya," tambah dia.
Perguruan tinggi, lanjut Nizam, siap mengakselerasi perubahan sumber energi dari yang sebelumnya bergantung pada bahan bakar fosil menjadi energi baru dan terbarukan. Dengan Kampus Merdeka, baik kampus dan mahasiswa dapat memiliki ruang untuk mengaktualisasikan diri, potensinya, dan menjadi bagian nyata dari perubahan yang semakin baik.
Baca juga: PLTS Atap jadi alternatif saat konsumsi listrik meningkat
"Dengan kerja sama kompetensi mahasiswa terkait energi baru dan terbarukan yang juga terlatih, maka kita dapat akselerasi bauran energi baru dan terbarukan," terang dia.
Gerilya merupakan Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya, yang merupakan bagian dari implementasi metode pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Program itu ditujukan khusus kepada mahasiswa aktif jenjang sarjana (S-1) dan vokasi eksakta untuk membantu mengoptimalkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di masyarakat dan mencapai target bauran energi baru dan terbarukan 23 persen pada 2025. Gerilya adalah salah satu kegiatan studi independen Kampus Merdeka yang melahirkan aktivis energi bersih dengan kecerdasan berinovasi.
Baca juga: Gubernur Riau dukung perusahaan Jepang investasi energi surya, begini penjelasannya
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB