Jakarta (ANTARA) - Layanan keuangan digital dari Telkomsel dan anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupa uang elektronik (e-money), LinkAja, berpendapat bahwa solusi digital diharapkan mampu membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bertahan bahkan naik kelas.
"Solusi digital harus mampu memberikan manfaat dari keterbatasan yang ada; misalnya keterbatasan kemampuan, modal, dan waktu," kata Chief Operating Officer (COO) LinkAja Widjayanto Djaenudin dalam sebuah seminar web, ditulis pada Selasa.
Baca juga: BTN kenalkan aplikasi pembayaran nontunai LinkAja lewat Ramadhan Fair 2019Baca juga: Peringati Hari Pelanggan Nasional, BNI perbarui informasi ekosistem layanan digital
Keterbatasan tersebut, lanjut Widjayanto, berjalan beriringan dengan tantangan yang dihadapi UMKM. Ia memaparkan, tantangan yang bergulir antara lain akses terhadap informasi, akses terhadap layanan keuangan, akses terhadap peluang usaha baru, dan akses terhadap pemodalan.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Widjayanto mengatakan penting bagi semua pihak untuk memberikan dukungan kepada UMKM agar bisa bertahan melalui teknologi.
"LinkAja fokus ke segmen UMKMK dan masyarakat mass-aspirant, diharapkan mendorong inklusi keuangan dan ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.
Baca juga: Kolaborasi Kemenkeu-dompet digital bantu capai target penerimaan pajak
"Untuk pemberdayaan UMKM dari LinkAja sendiri, kami sudah menyediakan beberapa dukungan. Salah satunya adalah platform digitalisasi bisnis seperti Mini POS System yang diharapkan bisa meningkatkan kemampuan manajerial UMKM dalam mengelola arus kas dengan melakukan pencatatan transaksi secara digital," paparnya.
Lebih lanjut, adalah memasyarakatkan transaksi dengan QRIS untuk dapat menerima pembayaran digital dari dompet digital maupun mobile banking lewat metode ini.
Baca juga: Kominfo mengingatkan siaran televisi digital tidak berbayar
Selanjutnya adalah memperluas bisnis dengan menyediakan produk-produk digital yang dapat menambah pendapatan UMKM. Terakhir, adalah mempermudah akses modal kerja bagi UMKM untuk dapat membangun usahanya tanpa memerlukan jaminan.
Widjayanto menambahkan, LinkAja juga memberikan program pemberdayaan UMKM melalui pelibatan masyarakat dan kerja sama dengan mitra profesional untuk mendorong pengembangan usaha UMKM.
Baca juga: BNC apresiasi dua peraturan baru OJK soal bank digital-izin produk baru
"LinkAja sebagai perusahaan fintech yang membantu masyarakat memanfaatkan teknologi untuk mendukung produktivitas dan memberikan manfaat sosial, termasuk UMKM, dengan memberikan akses yang lebih luas," kata dia.
"Sebagai komitmen LinkAja untuk memberdayakan UMKM melalui merchant engagement untuk mendorong perkembangan bisnis UMKM, ada tiga program pemberdayaan UMKM yaitu Class & Workshop, Mentoring, dan Monitoring," imbuhnya.
Berita Lainnya
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB