Kabul (ANTARA) - Amerika Serikat bertekad membantu warga negaranya dan warga Afghanistan yang berisiko untuk keluar dari negara itu, kata Presiden Joe Biden.
Situasi keamanan di Afghanistan berubah dengan cepat, kata Biden.
Kelompok gerilyawan Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pekan lalu dan membuat ribuan warga setempat putus asa ingin meninggalkan negara itu.
Baca juga: Kongres AS selidiki kebijakan Presiden Joe Biden di Afghanistan
Di bandara Kabul, anggota Taliban menembak ke udara dan memakai pentungan untuk memaksa warga yang ingin pergi mengantre di luar bandara, kata saksi mata.
Pada Sabtu, tujuh warga Afghanistan tewas di sekitar bandara itu.
Seorang pejabat NATO mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dalam sepekan terakhir di dalam dan sekitar bandara Kabul. Beberapa tertembak, lainnya tewas akibat terinjak-injak, kata saksi mata.
"Biar saya perjelas, evakuasi ribuan orang dari Kabul akan sulit dan menyakitkan," kata Biden di Gedung Putih.
Baca juga: Joe Biden: Afghanistan tentukan nasib sendiri
"Perjalanan kita masih panjang dan banyak hal bisa menjadi keliru."
Biden mengaku telah meminta Departemen Luar Negeri untuk menghubungi warga AS yang masih berada di Afghanistan lewat telepon, email, dan cara lain, dan AS berencana membawa mereka semua ke bandara.
"Kami sedang menjalankan rencana untuk memindahkan sekelompok orang Amerika ini secara aman, selamat dan efektif ke kompleks bandara. Demi keamanan, saya tidak akan menguraikannya... tetapi saya akan mengatakan lagi hari ini apa yang sudah saya katakan sebelumnya: Setiap orang Amerika yang ingin pulang akan pulang."
Sekutu Barat di Afghanistan dan warga setempat yang rentan jadi sasaran, seperti aktivis perempuan dan jurnalis juga akan dibantu, kata Biden.
Baca juga: Indonesia diminta antisipasi datangnya pengungsi Afghanistan
Pada Minggu, tidak ada korban luka berat saat orang-orang bersenjata memukul mundur massa, menurut saksi mata.
Taliban telah bersikap "kooperatif" dalam memperluas perimeter bandara, kata Biden.
Saat ditanya apakah AS akan memperpanjang tenggat waktu 31 Agustus untuk evakuasi, Biden menjawab: "Harapan kami adalah kami tidak perlu memperpanjangnya, tetapi nanti akan ada diskusi..."
Baca juga: Menlu Retno Marsudi diminta lanjutkan lobi internasional demi perdamaian Afghanistan
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB