Pekanbaru, (antarariau) - Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau menilai padamnya listrik PLN ketika berlangsungnya sejumlah pertandingan diarena PON ke-XVIII dapat merusak minat investor untuk datang ke Riau.
"Para ivestor akan memberikan penilaian negatif, karena untuk pada kegiatan PON saja kondisi listrik sempat padam dan itu meberikan penilaian yang buruk pada dunia investasi," ujar Kepala BPMPN Provinsi Riau, Adizar, kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.
Sebelumnya di GOR Tribuana tempat berlangsungnya cabang olahraga karate Senin, (10/9) sempat mati saat pertandingan berlangsung, begitu juga dengan Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai Pekanbaru saat pertandingan sepakbola antara Jambi versus Jawa Tengah pada Jumat, (14/9) malam.
Kemudian pada pertandingan cabang olahrga sepak takraw PON ke-XVIII di Riau yang dilnsungkan di Purna MTQ, Pekanbaru pada Senin, (17/9) siang.
Adizar mengatakan, PLN harusnya bisa meminimalisir semua potensi yang menyebabkan padamnya listrik di arena pertandingan sehingga tidak menganggu jalannya pertandingan yang sedang berlangsung.
Dia mengakui, memang permasalahan listrik di Riau masih menjadi kendala utama bagi dunia investasi dan promosi yang membuat para investor menunda niatnya untuk menanamkan modalnya di Riau.
Namun dalam setahun terakhir sudah ada pembenahan yang dilakukan PLN termasuk dari pihak Kementrian Energi Sumber Daya Mineral menyatakan akan dibangun beberapa pembangkit besar seperti di Kota Dumai 2x100 MW dan di Kabupaten Indragiri Hulu sebesar 2x300 MW.
"Kalau infrastruktur listrik ini sudah bisa terpenuhi, wah saya yakin kalau investasi naik dari rangking tiga dan bukan suatu hal yang mustahil karena potensi Riaumasih besar," katanya.
Sebelumnya jajaran direksi PLN pada pekan lalu menyatakan, PON ke-XVIII di Riau akan dijadikan momentum dalam meningkatkan pelayanan listrik di provinsi yang berjuluk "Tanah Melayu Bumi Lancang Kuning".
"Nah saya mengharapkan di Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau, usai PON dijadikan momentum untuk menjadi lebih baik lagi," ujar Direktur Operasi Indonesia Barat PLN Moch. Harry Jaya Pahlawan.
Lebih lanjut dia menegaskan, persepsi-persepsi atau ide negatif kepada PLN harus dihilangkan sedini mungkin supaya bisa menyemangati para karyawan-karyawan PLN yang bertugas di lapangan.
PLN, katanya, harus menjadi lebih baik dan bukan bersifat stagnan, karena kebutuhan listrik akan meningkat yang sama-sama diketahui akan menyebabkan "growth" atau pertumbuhan dan PLN juga harus melihat ke arah itu.
"Ngak dong, kita makan sehari sekali atau tiga kali sehari?. Anda makan sehari tiga kali, kita juga begitu. Pelayanan selalu harus baik dan jangan habis PON terus didiamin, jangan seperti itu," tegasnya.
Berita Lainnya
Listrik di dua kecamatan di Meranti padam total dampak kebakaran PLTD Lemang
24 July 2024 1:35 WIB
Sempat padam, AP II pastikan listrik di Bandara Soekarno-Hatta sudah normal lagi
18 September 2023 14:45 WIB
Angin kencang patahkan tiang jaringan listrik, sejumlah desa di Tebingtinggi Barat padam
06 September 2023 16:24 WIB
Besi penyangga tower Sutet PLN di Kampar dicuri, listrik sempat padam
05 July 2022 14:23 WIB
PLN dan KBN sepakat bangun kawasan tanpa mati listrik
27 December 2021 21:03 WIB
Presiden Joko Widodo sebut meski listrik KPK padam, pemberantasan korupsi tak boleh padam
16 December 2020 12:03 WIB
SUTM putus, listrik di Siak padam berjam-jam
21 March 2020 13:40 WIB
Kilang Pertamina Dumai padam listrik berjam-jam
10 December 2019 23:38 WIB