Pekanbaru, (antarariau.com) - Pernak-pernik PON XVIII (merchandise) mulai dipasarkan di bandara Sulthan Syarif Kasim II dalam memeriahkan iven empat tahunan itu serta mengenalkan satwa yang dijadikan maskot pada kegiatan tersebut menarik perhatian pengunjung berupa atlet dan tamu.
"Kami sengaja membuka saung di dalam terminal kedatangan Bandara SSK II agar mudah terlihat langsung oleh atlet, manajer dan tamu lainnya yang kebetulan berkunjung ke Pekanbaru," ujar Sisca seorang petugas saat menawarkan pernak-pernik yang dijualnya, Sabtu.
Pernak-pernik yang ditawarkan berupa maskot PON XVIII Riau berupa burung serindit dalam warna dominan kuning berhias warna hijau dua ukuran yang agak besar dijual Rp250 ribu sementara lebih kecil dalam kotak senilai Rp175 ribu.
Selain itu juga ditawarkan baju kaos putih pakai dengan hiasan pada kerah serta lengan dan logo burung serindit di dada yang dijual seharga Rp85 ribu. Juga dijual handuk kecil yang dibungkus pada kotak berlogo PON XVIII berisi dua buah yang dijual seharga Rp65 ribu.
Keberadaan pernak-pernik itu cukup menarik minat pengunjung yang turun dari pesawat termasuk atlet dari berbagai daerah.
Beberapa diantara mereka melihat, memgang dan menanyakan harga pernak-pernik itu. "Bagus ya maskot PONnya. Sayang harganya masih mahal. Nanti usai PON bolehlah dibeli," ujar seorang atlet berkaos DKI itu.
Sementara penunjung yang bukan atlet juga terlihat membuka kaos kerah yang berada didalam plastik dan mencocokkan ukuran badannya.
"Saya mau beli. Soalnya bahannya halus dan lagian kan sekarang sedang demam PON," ujar ibu muda yang mencoba kaos tersebut.
Sisca mengaku tidak tau dari mana kaos itu diproduksi. Apakah dibeli dari Tanah Abang sudah dalam bentuk jadi atau di sablon di Pekanbaru, ia mengaku hanya menjualkan saja.
Disinggung tentang pembeli, ia menegaskan belum banyak transaksi disebabkan PON sendiri secara resmi belum dimulai dan atlet belum selesai bertanding. "Saya harapkan nanti dipertengahan PON pernak pernik ini bisa ramai dan kami dapat untung besar," ujarnya.