Telkomsel satukan tiga layanan, konsumen tidak perlu ganti kartu

id Satukan layanan,Telkomsel

Telkomsel satukan tiga layanan, konsumen tidak perlu ganti kartu

Telkomsel resmi memperkenalkan logo baru sekaligus melakukan peleburan tiga merek layanan prabayar  Simpati, Kartu As, dan Loop, menjadi Telkomsel Prabayar. (ANTARA/HO-telkomsel)

Pekanbaru (ANTARA) - Telkomsel resmi memperkenalkan logo baru sekaligus melakukan peleburan tiga merek layanan prabayar Simpati, Kartu As, dan Loop, menjadi Telkomsel Prabayar.

Sementara brand pasca-bayar kartu Halo berubah menjadi Telkomsel Halo.

Meskipun terjadi perubahan nama dan peleburan, Telkomsel mengatakan tidak ada layanannya yang berubah dan mempengaruhi pelanggan yang sudah ada.

"Enggak ada yang berubah di paket-paket kita yang lama, enggak ada sesuatu yang tadinya dapat lalu enggak dapat," kata Vice Prrsident Prepaid Consumer Jawa dan Bali Nusra Telkomsel Tuty R Afriza di Pekanbaru, Jumat.

Tuty menjelaskan, peleburan ini merupakan upaya simplifikasi dari brand prabayar Telkomsel yang sudah ada, di mana masing-masing brand memiliki aneka ragam paket yang berbeda.

Sebelumnya, penamaan brand dibedakan berdasarkan positioning atau target pasar. Tuty menyontohkan seperti Simpati yang menyasar pelanggan berusia matang dan profesional, berbeda dengan target pasar Loop yang lebih menyasar anak muda, atau kartu AS untuk daerah-daerah.

Namun dalam implementasinya di pasar, tidak sedikit kalangan usia matang yang memilih menggunakan Loop atau sebaliknya. Apalagi, saat ini perilaku pelanggan sudah berubah seiring konsumsi layanan digital yang kian masif.

"Pelanggan kita sudah naik kelas, sudah tidak membicarakan brand lagi sekarang. Mereka lebih pintar melihat paket yang dibutuhkan," ungkap Tuty.

Peleburan bukan sebatas nama, Tuty juga menjelaskan setelah melebur, tidak ada lagi zonasi paket sesuai daerah. Namun kebijakan ini baru akan berlaku di Pulau Jawa.

Selama ini, pelanggan akrab dengan "kuota lokal" dan "kuota utama". Hal tersebut tidak akan ditemui lagi.

"Benar-benar tujuannya adalah bagaimana membuat produk lebih simple, mudah dimengerti dari sisi pelanggan, mudah juga untuk dipakai," kata Tuty.