Ankara (ANTARA) - Lebih dari 2,62 miliar dosis vaksin COVID-19 sudah diberikan di seluruh dunia, menurut data yang dihimpun oleh situs pelacak Our World in Data pada Minggu (20/6).
China menjadi yang terdepan dalam pemberian dosis vaksin, yakni 1,1 miliar lebih, yang disusul oleh Amerika Serikat dengan 317,17 juta dosis.
India telah menyuntikkan 276,69 juta dosis, Brazil dengan 86,47 juta, Inggris Raya 73,76 juta, Jerman 65,74 juta, Prancis 47,71 juta dan Italia dengan 45,57 juta dosis vaksin.
Turki berada di urutan kesembilan dengan lebih dari 41,34 juta dosis vaksin, diikuti oleh Meksiko, Spanyol, Indonesia dan Rusia.
Negara dengan persentase vaksinasi tertinggi berdasarkan populasi yakni Uni Emirat Arab, dengan 144,89 dosis per 100 orang.
Mayoritas vaksin COVID-19 diberikan dalam dua dosis, sehingga jumlah dosis yang telah disuntikkan tidak sama dengan jumlah individu penerima dosis lengkap.
Sejak Desember 2019, pandemi telah menyebabkan lebih dari 3,86 juta orang di 192 negara dan kawasan meninggal, dengan 178,27 juta lebih kasus dilaporkan di seluruh dunia, menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS.
AS, India dan Brazil masih menjadi negara terparah di dunia yang mengalami wabah virus corona.
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB
Menperin Agus Gumiwang tekankan konsistensi penindakan penyelundupan impor ilegal
15 November 2024 14:04 WIB
Menteri PPMI Abdul Kadir Karding temui Menhub untuk lindungi pekerja migran Indonesia
15 November 2024 13:37 WIB
Anggota Komisi V DPR RI dorong BMKG terus tingkatkan sistem peringatan dini
15 November 2024 13:31 WIB