Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan dari Combiphar, dr Edo Adimasta mengingatkan bahwa duduk secara terus menerus selama lebih dari 40 menit bisa menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan pada jangka panjang dapat melemahkan otot di sekitar sendi.
"Otot sekitar sendi mempunyai peran penting dalam mengurangi beban cepatnya keausan pada tulang rawan sendi, hilangnya fleksibilitas, dan nyeri pada sendi. Karenanya nyeri sendi merupakan salah satu gejala paling sering yang dialami kebanyakan orang dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak," kata dr Edo dalam siaran pers pada Kamis .
Baca juga: Langkah Awal Redakan Nyeri Pinggang
Banyaknya pekerja yang terpaksa melakukan pekerjaan dari rumah, work from home/WFH, selama pandemi COVID-19 bisa harus mewaspadai risiko tersebut.
"WFH memaksa masyarakat duduk sambil bekerja dan berkegiatan dengan postur atau posisi tubuh yang tidak sesuai (tidak ergonomis), yang akan menambah risiko gangguan persendian," kata dia.
Nyeri sendi hingga radang sendi, kata dr Edo bahkan bisa muncul akibat obesitas yang terjadi karena gaya hidup yang kurang bergerak.
"Tak hanya itu, potensi obesitas yang timbul akibat kurang bergerak, juga ikut berperan sebagai salah satu faktor risiko terjadinya keausan atau radang pada sendi. Karenanya, jangan takut untuk tetap berolahraga walaupun sudah mengalami gejala radang sendi," katanya.
Dengan memasukkan olahraga ringan dan mengubah pola makan ke dalam rutinitas harian, dapat secara alami menurunkan berat badan dan mengurangi tekanan pada persendian.
Berikut lima hal yang dapat dilakukan untuk menghindari nyeri sendi dan otot menurut dr Edo:
1. Tetap aktif secara fisik dengan menggerakkan tubuh. Bangunlah dari duduk dan lakukan peregangan setiap 20 atau 30 menit sekali selama 5 hingga 10 menit, secara berkala.
2. Lakukan aktivitas low-impact yang tidak membebani persendian, seperti jalan cepat, bersepeda, berenang, berkebun, senam, dan menari.
3. Melatih kekuatan otot, seperti mengangkat beban dan olah raga dengan resistance band dapat membantu memperkuat tulang dan tentunya otot yang menopang persendian.
4. Latih fleksibilitas dan keseimbangan – Sendi yang kaku akan menyulitkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gerakan peregangan, yoga, dan tai chi yang lembut dan mudah bagi pemula dapat melatih rentang gerak pada persendian sekaligus membantu melenturkan sendi.
5. Siapkan pereda nyeri topikal atau antiinflamasi nonsteroid demi kenyamanan aktivitas fisik sehari-hari.
"Walaupun belum terdapat pengobatan khusus untuk nyeri sendi, mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan tertentu juga mampu melawan peradangan, memperkuat tulang, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jangan lupa hindari makanan yang cenderung memperburuk peradangan," kata dr Edo.
Untuk menunjang kesehatan sendi, disarankan mengkonsumsi makanan seperti berikut:
- Buah dan sayuran segar, seperti mangga, alpukat, semangka, brokoli, bayam, wortel, dan paprika merah;
- Ikan yang kaya dengan asam lemak Omega-3 seperti salmon dan tuna;
- Biji-bijian seperti jelai dan gandum, juga kacang-kacangan seperti kacang tanah, kenari dan almond;
- Rempah-rempahan seperti bawang putih, jahe dan kayu manis
Sedangkan daging merah, gula, lemak, garam, tomat, serta terong, adalah makanan yang harus dihindari. Begitu pula dengan makanan tinggi kalori, tinggi purin dan dimasak dengan suhu tinggi, ataupun juga mentega dan alkohol.
Pewarta: Ida Nurcahyani