Cilacap (ANTARA) - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap memastikan kualitas air dan udara di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih dalam ambang batas wajar dan aman pascakebakaran tangki di area 39 Kilang Pertamina Cilacap.
"Kepastian ini kami ketahui berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Cilacap pada Senin (14/6) pagi," kata Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan dalam keterangannya di Cilacap, Rabu.
Ia mengatakan pemantauan ketat terhadap kualitas air dan udara tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi keluhan masyarakat dan potensi isu lingkungan pasca-insiden kebakaran tangki.
Menurut dia, tim emergency kilang Pertamina Cilacap sebelumnya juga mengundang Tim Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) serta bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) Institut Teknologi Bandung untuk memantau kualitas udara.
Dengan pengambilan data permodelan tersebut, kata dia, Pertamina dapat mengetahui sejauh mana insiden kebakaran itu berdampak pada kualitas udara dan air tanah di lingkungan seputar Kilang Cilacap.
"Kita semua berharap, semua baik-baik saja pasca-insiden kebakaran tangki tersebut," kata Hatim.
Sementara itu, staf Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK RI Surya Anggara Widarto mengatakan berdasarkan pemantauan yang dilakukan pada Senin (14/6) pagi, kualitas air dan udara di wilayah Kabupaten Cilacap masih dalam ambang batas wajar dan aman.
Sejak terjadi kebakaran tangki di area 39 Kilang Pertamina Cilacap, kata dia, KLHK RI bergerak cepat melakukan pemantauan kualitas air dan udara di empat titik atau wilayah terdekat operasional Pertamina RU IV Cilacap.
Keempat titik pemantauan itu berada di wilayah Jojok, Kelurahan Kutawaru, wilayah Banjaran, Kelurahan Donan, wilayah Karang Suci, Kelurahan Donan, dan Jalan Rinjani, Kelurahan Sidanegara.
"Pemantauan selama 24 jam dengan parameter PM (Particulate Matter) 2,5. PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih dari 2,5 mikrometer. Hasil dari pemantauan, kami tidak menemukan gas berbahaya bagi masyarakat," katanya.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap juga memantau air sumur warga, tambak, dan sungai .
"Dari visual kondisi air dinyatakan masih baik, sesuai parameter dari DLH masih dalam rentang baku mutu," katanya.
Seperti diketahui, Pertamina pada hari Minggu (13/6), pukul 10.50 WIB, berhasil menuntaskan proses pemadaman api pasca-insiden kebakaran di tangki area 39 Kilang Pertamina Cilacap.
Keberhasilan ini merupakan kerja keras perwira Pertamina serta dukungan dari semua elemen pemerintah dan masyarakat, sejak insiden kebakaran tangki berisi Benzene itu terjadi pada Jumat (11/6) malam.
Pewarta: Sumarwoto
Berita Lainnya
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB
Sejuta warga Jalur Gaza telah kehilangan tempat tinggal dalam 200 hari konflik
25 April 2024 15:11 WIB
Kapolri dukung penuh Kementan dalam wujudkan ketahanan pangan
25 April 2024 15:04 WIB
Kanwil Kemenkumham Riau bersama BSK gelar FGD Kompleksitas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri
25 April 2024 14:58 WIB
Melihat upaya pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Nelayan di Papua
25 April 2024 14:22 WIB
Liga Arab desak Dewan Keamanan PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
25 April 2024 14:03 WIB
Elaine Widjaja tampil mendominasi pada kejuaraan golf internasional di Sumut
25 April 2024 13:40 WIB
Menhan AS Lloyd J. Austin bahas modernisasi militer hingga ucap selamat ke Prabowo
25 April 2024 13:20 WIB