Prospek permintaan membaik, harga minyak mentah sentuh tertinggi multi-tahun

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, minyak

Prospek permintaan membaik, harga minyak mentah sentuh tertinggi multi-tahun

Ilustrasi - Ladang minyak BP Eastern Trough Area Project (ETAP) di Laut Utara, sekitar 100 mill dari Aberdeen Skotlandia. (ANTARA/REUTERS/Andy Buchanan/am.)

New York (ANTARA) - Harga minyak mencapai tertinggi baru multi-tahun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut di tengah membaiknya prospek permintaan di seluruh dunia ketika kenaikan tingkat vaksinasi COVID-19 membantu mencabut pembatasan pandemi.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus, terangkat 17 sen menjadi menetap di 72,69 dolar AS per barel, level penutupan tertinggi sejak Mei 2019. Untuk minggu ini, Brent menguat 1,0 persen.

Baca juga: Minyak naik ke tingkat tertinggi dalam 2 tahun, pasokan Iran tak akan segera kembali

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli bertambah 62 sen, menjadi ditutup pada 70,91 dolar AS per barel, menetap di level tertinggi sejak Oktober 2018. WTI bertambah 1,9 persen pada minggu ini.

"Permintaan kembali lebih cepat daripada pasokan dan kami akan membutuhkan lebih banyak pasokan untuk memenuhi permintaan itu," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam laporan bulanannya bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, perlu meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang diperkirakan akan pulih ke tingkat pra-pandemi pada akhir 2022.

"OPEC+ perlu membuka keran untuk menjaga pasar minyak dunia dipasok secara memadai," kata pengawas energi yang berbasis di Paris.

Dikatakan bahwa meningkatnya permintaan dan kebijakan jangka pendek negara-negara bertentangan dengan seruan IEA untuk mengakhiri pendanaan baru atas minyak, gas, dan batu bara.

"Pada 2022 ada ruang untuk kelompok OPEC+ yang beranggotakan 24 negara, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, untuk meningkatkan pasokan minyak mentah sebesar 1,4 juta barel per hari (bph) di atas target Juli 2021-Maret 2022," kata IEA.

Bank investasi AS Goldman Sachs mengatakan pihaknya memperkirakan harga minyak mentah Brent mencapai 80 dolar AS per barel musim panas ini karena peluncuran vaksin meningkatkan aktivitas ekonomi global.

"Peluncuran vaksin di Amerika Utara serta Eropa membantu memulihkan permintaan pada saat yang sama dengan produksi OPEC+," membantu mendorong harga minyak, kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates di Houston.

Data yang menunjukkan lalu lintas jalan kembali ke tingkat sebelum COVID-19 di Amerika Utara dan sebagian besar Eropa menggembirakan, kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

"Bahkan pasar bahan bakar jet menunjukkan tanda-tanda perbaikan, dengan penerbangan di Eropa naik 17 persen selama dua minggu terakhir, menurut Eurocontrol," kata analis ANZ.

Dalam indikasi pasokan di masa depan, rig pengeboran minyak AS naik enam rig menjadi 365 minggu ini ke level tertinggi sejak April 2020, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan dalam laporan mingguannya. Ini adalah peningkatan mingguan terbesar rig minyak dalam sebulan.

Baca juga: Harga minyak mentah naik setelah pipa utama AS dibuka kembali

Baca juga: Harga minyak mentah melonjak dipicu kekhawatiran cuaca di Teluk Meksiko


Penerjemah: Apep Suhendar