Pekanbaru, (antarariau) - Pemain sepak bola PON Riau terkendala dalam mengatasi serangan balik sehingga lini belakang jebol menghadapi lawan ketika mayoritas tim berada di posisi depan.
"Ini masalah yang dihadapi pemain sekarang, tapi kita berupaya untuk memperbaiki secara perlahan," kata Penasehat Teknis Tim Sepakbola PON Riau Sutan Harhara kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.
Dia mengatakan, pemain belum siap untuk menghadapi serangan balik, karena bila bola sudah berada di depan mereka berhasrat menjebol lawan maka sebagian pemain belakang lupa pada posisi semula.
Para pemain tim PON Riau yang dimotori Khairunnas, Rengga, Mursyid serta Ponda belum dianggap tangguh karena perlu banyak latih tanding.
Meski tim mampu mengalahkan Pekanbaru Selection dengan skor 3-1 dalam pertandingan uji coba pekan lalu, tapi pembenahan lini depan dan belakang segera dilakukan.
Menurut mantan pelatih Persikota, Kota Tangerang, Banten itu bahwa pemain harus menyadari dan bersedia mengubah pola yang selama ini digunakan.
Sedangkan pihak KONI Riau mematok target bahwa cabang sepak bola diharapkan mendulang medali agar dapat dipersembahkan kepada warga yang telah mendukung PON XVIII 9-20 September 2012 secara penuh.
Selama puasa mereka tetap latihan sebanyak 22 pemain, tapi yang menjadi pemain inti PON hanya 18 orang sesuai daftar nama yang sudah diberikan kepada panitia pertandingan.
Namun PB PON menunjuk sejumlah arena pertandingan sepak bola PON XVIII diantaranya Stadion Narasinga di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, di Stadion Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Stadion Tuangku Tambusai di Bangkinang, Kabupaten Kampar dan Stadion Kaharudin Nasution di Rumbai serta Stadion Utama Riau.
Walau begitu, pertandingan di Rengat merupakan grup A masing-masing dari Papua, Sulawesi Tenggara, Jambi dan Nusa Tenggara Barat.
Bahkan untuk grup B bertanding di Taluk Kuantan yakni dari Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Barat dan Gorontalo.
Untuk grup C bertanding di Bangkinang, yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah dan tuan rumah Riau.
Meski demikian untuk babak enam besar digelar Stadion Kaharudin Nasution dan final di Stadion Utama Riau, tempat acara pembukaan PON XVIII.
Sementara itu, pelatih sepakbola PON Riau Philip Hansen Maramis mengatakan pihaknya menjalankan program yang disarankan Sutan Harhara.
"Saya juga berupaya membenahi peralihan dari menyerang ke bertahan karena serangan lawan perlu diantisipasi segera," katanya.