Inggris tuan rumah KTT Kesehatan G7 saat didesak untuk perluas akses vaksin COVID-19

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,vaksin

Inggris tuan rumah KTT Kesehatan G7 saat didesak untuk perluas akses vaksin COVID-19

Ilustrasi vaksin COVID-19. (ANTARA/HO-Kemenkes)

London (ANTARA) - Inggris akan menjamu para menteri kesehatan dari negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) di Oxford pada Kamis untuk pertemuan puncak dua hari, saat tekanan meningkat untuk berbuat lebih banyak dalam memperluas akses ke vaksin COVID-19 di seluruh dunia.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa akses yang adil ke vaksin virus corona akan menjadi agenda utama ketika para pemimpin G7 bertemu minggu depan.

Baca juga: Ribuan guru Pekanbaru alami penundaan vaksin COVID-19, ini alasannya

Tetapi ketika para menteri kesehatan berkumpul di Universitas Oxford, tempat vaksin COVID-19 AstraZeneca ditemukan, sejumlah badan amal menekankan Inggris dapat berbuat lebih banyak dengan mendukung pengabaian sementara hak kekayaan intelektual perusahaan farmasi.

Presiden AS Joe Biden telah mendukung seruan dari banyak negara berkembang untuk pengabaian, dengan harapan ini akan meningkatkan produksi dan memungkinkan distribusi yang lebih adil, tetapi Inggris dan beberapa negara Eropa telah menyatakan keberatan.

“Para pemimpin G7 harus mengambil momen ini untuk berdiri di sisi kanan sejarah dengan memberikan dukungan penuh mereka di balik pengabaian paten vaksin,” kata Anna Marriott, Manajer Kebijakan Kesehatan Oxfam.

"G7 mungkin mendapatkan vaksin yang mereka butuhkan tetapi terlalu banyak dunia tidak mendapatkannya dan orang-orang membayar perlindungan paten dengan nyawa mereka."

Inggris mengatakan transfer teknologi dengan penetapan harga nirlaba, model yang digunakan AstraZeneca, dapat mencapai banyak tujuan yang sama seperti pembebasan paten tanpa mengurangi penelitian.

Sebuah laporan G7 tentang kemajuan dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan di negara-negara berkembang akan diterbitkan pada Kamis, dan menteri kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan dia akan setuju dengan mitra G7 pada sistem untuk berbagi data tentang tanda-tanda peringatan dini dari pandemi berikutnya.

"Secara global kami hanya sekuat mata rantai terlemah dalam rantai keamanan kesehatan. Tidak ada yang aman sampai semua orang aman," kata Hancock dalam sebuah pernyataan menjelang KTT.

Baca juga: Usulkan penambahan, Waka DPRD Riau minta distribusi vaksin merata ke desa-desa

Baca juga: Indonesia dan Uni Eropa sepakat dorong akses vaksin yang adil dan merata melalui COVAX


Sumber: Reuters

Penerjemah: Mulyo Sunyoto