Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menyatakan jumlah daerah zona merah di provinsi itu terus bertambah menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah dengan jumlah kasus baru pada bulan April mencapai 9.000 kasus.
"Tidak ada lagi zona kuning, sebagian besar zona oranye mendekati merah. Zona merah di Kota Pekanbaru, Dumai, Bengkalis, dan Kota Siak, menyusul kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, setiap hari meningkat," kata Syamsuar di Kota Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan pada bulan April ini Riau mengalami lonjakan kasus tertinggi sejak wabah terjadi pada awal 2020, karena pada bulan ini terdapat penambahan sekitar 9.000 pasien terkonfirmasi COVID-19. Sebelumnya, penambahan kasus tertinggi yang pernah dialami Riau adalah bulan Oktober 2020 yang mencapai 7.000 kasus.
Menurut dia, saat ini penambahan kasus baru dan peningkatan kasus kematian sangat tinggi. Berdasarkan data dinas kesehatan setempat, rata-rata kasus terkonfirmasi baru mencapai 300-400 dalam sehari. Angka kematian juga terus naik. "Hari ini kasus kematian 15 orang, termasuk yang tertinggi," katanya.
Kondisi tersebut ditandai dengan keterisian semua ruang isolasi rumah sakit yang menangani pasien COVID-19. Ia mengatakan tidak ada cara lain selain melakukan pengetatan terhadap aktivitas manusia, terutama di daerah zona merah COVID-19.
"Sekarang kita buat berbagai kebijakan sesuai instruksi Satgas COVID-19 Pusat. Kita harus melakukan pengetatan, pendirian posko-posko, patuhi protokol kesehatan. Kita perlu penguatan tempat isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala, dan penambahan ruang ICU dan ruang isolasi di rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan pusat penyebaran COVID-19 paling besar di Riau adalah Kota Pekanbaru, yang selama dua pekan terakhir tren lonjakan kasus baru sangat tinggi dan tidak bisa ditangani. Ia berharap semua pihak bisa belajar dari kondisi tsunami pandemi COVID-19 di India agar tidak terjadi di Riau.
"Mari patuhi protokol kesehatan, belajar dari India karena (disana) ada ketidakpatuhan anjuran pemerintah, sehingga ada ledakan jumlah pasien," katanya.
Ia mengatakan pemerintah juga terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 di Riau, meski vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk menekan transmisi virus mematikan tersebut. Apalagi, upaya vaksinasi di bulan Ramadhan ternyata tidak berjalan mulus sesuai harapan.
"Usaha vaksin ini adalah bagian ikhtiar kita dan sebagian besar masyarakat belum bisa divaksin. Harapan kita di bulan Ramadhan vaksin berjalan, namun kenyataan di lapangan tidak bisa maksimal karena berbagai ha, tidak seperti yang dilakukan di hari biasa," katanya.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Riau, pada 1 Mei daerah itu mengalami penambahan 377 kasus baru. Secara kumulatif jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Riau mencapai 44.554 kasus, sudah sembuh sebanyak 38.651 orang, sedangkan kasus kematian ada 1.100 orang.
Berita Lainnya
Bank Dunia sebut Asia Timur-Pasifik tumbuh lebih lambat dari sebelum COVID
08 October 2024 10:48 WIB
Sekitar 40 persen orang tua sadar kalau aktivitas anak turun pasca-COVID-19
27 August 2024 12:07 WIB
Indonesia catat 5,2 juta kunjungan wisman tertinggi sejak pandemi COVID-19
01 July 2024 14:06 WIB
Semen Padang raih penghargaan tertinggi Penanggulangan COVID-19 dari Kemnaker
06 September 2023 11:57 WIB
Pandemi COVID-19 dan inflasi picu kemiskinan bagi 68 juta warga Asia, sebut ADB
24 August 2023 10:54 WIB
OJK: Pencabutan status pandemi COVID-19 berdampak positif ke sektor keuangan
04 July 2023 15:46 WIB
Presiden Jokowi hari ini resmi cabut status pandemi COVID-19 di Indonesia
21 June 2023 15:40 WIB
Kemarin, pertemuan Puan Maharani-AHY hingga biaya penanganan COVID-19
19 June 2023 10:15 WIB