Washington (ANTARA) - Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Senin (10/5) bahwa pihaknya telah menurunkan peringkat peringatan perjalanan untuk Inggris dan Israel setelah menaikkan kedua negara itu ke tingkat peringatan tertinggi bulan lalu di tengah kekhawatiran COVID-19.
Departemen Luar Negeri itu menurunkan Inggris ke peringkat "Level 3: Pertimbangkan Ulang Perjalanan" dan menurunkan Israel ke "Level 2: Tingkatkan Kewaspadaan " Itu adalah penurunan peringkat Israel yang kedua dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Presiden Joko Widodo mengingatkan jangan lengah meski kasus harian COVID-19 turun
Bulan lalu, Departemen Luar Negeri menaikkan peringkat sekitar 120 negara menjadi "Level 4: Jangan Bepergian" agar sejalan dengan peringkat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Sekitar 150 dari 209 tujuan perjalanan yang dinilai oleh Departemen Luar Negeri terdaftar di Level 4.
Sebuah koalisi perjalanan AS dan Eropa, maskapai penerbangan, serikat pekerja, bisnis dan grup bandara menyebut dalam sebuah surat minggu lalu untuk pembukaan kembali penuh "secepat mungkin dengan aman" atas kawasan perjalanan udara AS-Inggris
Amerika Serikat sejak Maret 2020 telah melarang hampir semua warga negara non-AS yang baru-baru ini berada di Inggris Raya memasuki Amerika Serikat.
"Kembalinya penerbangan transatlantik tidak hanya akan berdampak positif secara signifikan pada ekonomi kita masing-masing, tapi juga akan menyatukan kembali mereka yang telah terpisah dari orang yang mereka cintai selama lebih dari setahun," kata surat yang ditandatangani oleh Kamar Dagang AS, Maskapai untuk Amerika, Virgin Atlantic, Asosiasi Maskapai Inggris, Asosiasi Industri Dirgantara, dan lainnya.
Hampir seluruh Eropa masih melarang sebagian besar pelancong AS untuk berkunjung, sementara Inggris mengizinkan kunjungan Amerika tetapi memerlukan karantina 10 hari pada saat kedatangan dan dua tes COVID-19.
Pada Jumat (7/5) , Inggris mengatakan akan mengizinkan perjalanan internasional untuk dilanjutkan mulai 17 Mei setelah berbulan-bulan melarang sebagian besar perjalanan ke luar negeri, tapi hampir semua tujuan utama tidak tercantum dalam daftar negara yang terbuka untuk liburan bebas karantina, termasuk Amerika Serikat.
Baca juga: Akademisi sarankan pemerintah untuk larang reuni 212 karena COVID-19 belum turun
Baca juga: Indra Yovi: COVID-19 di Riau melandai, belum turun
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB