Pekanbaru, (antarariau) - Harga komoditas andalan Provinsi Riau, kelapa sawit, mengalami kenaikan pada pekan pertama Juli jelang bulan Ramadhan.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Riau di Pekanbaru, Rabu, harga tandan buah segar (TBS) sawit rata-rata naik sekitar Rp42,3 per kilogram (kg).
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Riau, Ferry HC mengatakan, kenaikan harga itu telah diputuskan lewat rapat penetapan harga, dan akan berlaku mulai tanggal 4-10 Juli 2012.
"Kami berharap tren kenaikan harga sawit bisa terus bertahan pada bulan ini," kata Ferry.
Kenaikan harga sawit dipicu oleh kenaikan minyak sawit mentah (CPO) yang pada pekan ini mencapai Rp7.480,56 per kg. Sedangkan, harga kernel mencapai Rp3.565,61 per kg.
"Peningkatan ekspor CPO kemungkinan terjadi yang mendongkrak harga di daerah," katanya.
Harga TBS sawit dari hasil panen tanaman usia tiga tahun kini mencapai Rp1.143,21 dari sebelumnya Rp1.112,96 per kg, usia empat tahun Rp1.277,82 dari Rp1.244,00 per kg, lima tahun Rp1.367,66 dari Rp1.331.67 per kg, dan untuk usia enam tahun Rp1.407,01 dari sebelumnya Rp1.369,77 per kg.
Kemudian, harga TBS sawit hasil panen usia tanaman tujuh tahun kini Rp1.461,04 dari sebelumnya Rp1.422,37 per kg, umur delapan tahun Rp1.506,51 dari Rp1.466,64 per kg, umur sembulan tahun Rp1.554,21 dari Rp1.513,07 per kg, dan umur 10 tahun kini dihargai Rp1.598,12 dari sebelumnya Rp1.555,82 per kg.
Data dinas perkebunan menyebutkan luas kebun sawit di Riau kini lebih dari 2 juta hektare dan berkontribusi terhadap lebih dari 30 persen produksi CPO nasional. Permintaan CPO dari Riau cukup banyak dibutuhkan di India dan Cina sebagai alternatif bagi sumber bahan bakar pengganti minyak fosil dan bahan olahan lainnya.
