Pekanbaru (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Riau mencatatkan penerimaan negara sebesar Rp1,78 triliun dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2021, atau lampaui 604,54 persen dari target.
"Jumlah ini melampaui target yang dipatok tahun 2021 yakni Rp294,98 miliar," kata Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Riau, Hartono Sutarjo di Pekanbaru, Jumat.
Dikatakan Hartono, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, capaian penerimaan DJBC Riau terpaut cukup jauh. Di mana pada tahun 2020 periode yang sama, DJBC Riau hanya mencatat penerimaan sebenar Rp168,8 miliar.
Hartono Sutarjo mengatakan, tingginya angka penerimaan dari sektor pajak dan cukai ini didorong oleh melonjaknya bea keluar (BK) minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
"Lonjakan ini didorong dari sektor bea keluar (BK) dan komoditi CPO dan turunannya yang mengalami kenaikan harga patokan ekspor (HPE)," katanya.
Dia menyebut, BK atas komoditi CPO kini dikenakan progresif sesuai dengan kenaikan HPE Pada bulan Januari, Harga referensi sebesar 951,86 (USD/MIT) sehingga dikenakan BK pada kolom 6 sebesar 74 (USD/MIT), sedangkan bulan Februari dan Maret secara berurutan harga referensi sebesar 1026,78 dan 1036,22 (USD/MIT) sehingga dikenakan BK pada kolom 7 sebesar 98 (USD/MIT).
Dengan demikian lanjut dia, total penerimaan dari sektor bea keluar yang didominasi oleh BK CPO ini pada triwulan I tahun 2021 mencapai Rp1,75 triliun. Sedangkan penerimaan dari sektor cukai tercatat Rp35,91 juta.
"Penerimaan cukai berada dari produk barang kena cukai (BKC) berupa HPTL/Vape yang diproduksi di bawah pengawasan KPPBC TMP B Pekanbaru," katanya lagi.
Lanjut Hartono, pada triwulan pertama tahun ini, pemberian fasilitas kepabeanan juga memberikan dampak positif bagi perekonomian khususnya di wilayah kerja Kanwil DJBC Riau.
Sampai dengan akhir tahun 2020, jumlah pengguna fasilitas kepabeanan di Kantor Wilayah DJBC Riau yaitu sebanyak 33 Perusahaan Kawasan Berikat, enam Perusahaan Pusat Logistik Berikat, dua Perusahaan Gudang Berikat dan satu perusahaan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).
Berdasarkan data hingga akhir tahun 2020 lalu, nilai total investasi penerima fasilitas kepabeanan mencapai Rp210 triliun, meningkat sebesar 52,6 persen dari tahun 2019. Disamping itu, pemberian fasilitas kepabeanan juga mampu menyerap tenaga kerja sebesar 37.416 pegawai, meningkat sebanyak 23,3 persen dari tahun 2019.
Baca juga: DJBC Riau razia rokok ilegal sebulan penuh
Baca juga: Bea Cukai Riau klaim sita Rp331 miliar barang ilegal
Baca juga: DJBC Riau bantah lakukan lelang barang sitaan
.
Berita Lainnya
Penerimaan cukai rokok di Kudus per triwulan III 2023 capai Rp25,7 triliun
12 October 2023 11:55 WIB
Jumlah penerimaan Bea Cukai Pangkalpinang capai Rp24,6 miliar
01 February 2023 12:05 WIB
Penerimaan Bea Cukai Riau kuartal III 2022 capai Rp13,17 triliun
08 October 2022 8:12 WIB
Penerimaan Bea Cukai Riau Januari-Maret 2022 capai Rp3,73 triliun lebih
20 April 2022 7:30 WIB
BC Dumai realisasikan penerimaan negara Rp11,8 triliun dari target Rp159 miliar
08 February 2022 14:43 WIB
Penerimaan kepabeanan dan cukai DJBC Riau RP98,1 triliun
19 October 2021 5:21 WIB
Mantap, penerimaan Bea Cukai Riau Rp4,67 triliun, naik 1.584 persen
30 July 2021 7:58 WIB
Realisasi penerimaan Bea Cukai Riau 2020 capai Rp665,1 miliar
01 February 2021 14:17 WIB