Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui peneliti perikanan mereka berhasil mengembangkan strain unggulan yaitu ikan lele Mutiara, singkatan dari "bermutu tiada tara".
"KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan pemuliaan ikan lele, yang menghasilkan strain unggul dengan nama Lele Mutiara," kata Kepala BRSDM KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan atur standar usaha pengelolaan ruang laut berbasis risiko
Ia mengemukakan, riset ini penting karena budidaya ikan lele dinilai terus berkembang.
Selain itu, ujar dia, ikan lele ini dinilai telah diterima sebagai salah satu ikan konsumsi utama serta dinilai mudah dalam aspek teknis budidayanya.
"Keberhasilan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih. Kualitas benih tersebut ditentukan oleh kualitas dari induk," ucapnya.
Kepala BRSDM mengatakan, riset yang dikembangkan pihaknya mendukung pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor, serta pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal.
Pemuliaan ikan lele tersebut, lanjut Sjarief Widjaja, dilakukan oleh Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi yang terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. BRPI merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan BRSDM.
Menurut Kepala BRPI Joni Haryadi, induk ikan lele Mutiara merupakan strain unggulan yang dihasilkan melalui kegiatan pemuliaan ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) yang dilakukan di BRPI.
"Ikan lele Mutiara memiliki pertumbuhan 20 sampai 70 persen lebih cepat dibandingkan strain lele yang lainnya. Selain itu, lele mutiara juga hemat dalam penggunaan pakan sehingga dapat menekan biaya pengeluaran," kata Joni.
Ia memaparkan, ikan lele Mutiara juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap penyakit.
Selain itu, ujar dia, lele Mutiara dengan beberapa keunggulannya yang telah teruji secara ilmiah maupun secara lapangan dan dapat diterima oleh masyarakat pembudidaya ikan lele di berbagai wilayah Indonesia, meski karakteristik alamnya berbeda-beda.
"Dengan kata lain, ikan lele Mutiara mampu mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan masyarakat Indonesia," ucap Joni.
BRPI sebagai penghasil induk unggul merasa perlu untuk berkolaborasi agar induk hasil pemuliaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Hingga saat ini tidak kurang dari 9.000 paket calon induk (45.000 ekor jantan dan 90.000 ekor betina) yang telah didistribusikan ke 217 Kabupaten/Kota dari 31 Provinsi di Indonesia.
Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono sosialisasikan inovasi KKP aplikasi Laut Nusantara
Baca juga: KKP dorong peningkatan mutu dan kualitas ikan sarden di forum internasional
Pewarta: M Razi Rahman
Berita Lainnya
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB