Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah memulihkan 159 gardu listrik yang sempat terganggu akibat badai Siklon Tropis Seroja yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur.
"Begitu badai mereda, petugas kami langsung turun ke lapangan untuk mengecek kondisi infrastruktur kelistrikan dan memperbaiki jaringan yang terdampak badai,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Pesawat berisi bantuan kemanusiaan untuk korban badai Eta jatuh, 2 orang tewas
Pemulihan 159 gardu listrik itu, lanjut Agustinus, membuat 33 ribu pelanggan dapat kembali menikmati aliran listrik di rumah mereka.
Siklon tropis Seroja membuat banyak pohon tumbang, merobohkan papan reklame, tanah longsor, dan membuat banyak atap rumah terbang sehingga mengenai jaringan listrik yang menyebabkan aliran listrik terganggu.
PLN mencatat sebanyak 2.226 gardu listrik padam akibat cuaca ekstrem tersebut. Bahkan sistem kelistrikan Timor saat ini belum bisa dilakukan pemulihan akibat akses jalan yang masih terputus.
PLN memastikan akan segera melakukan pemulihan aliran listrik ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman. Sementara untuk daerah yang masih terdapat genangan banjir, PLN belum bisa menyalakan aliran listrik demi keselamatan warga.
“Anginnya sangat kuat, beberapa kantor kami juga mengalami kerusakan. Namun, kami memastikan petugas di lapangan terus bekerja untuk memulihkan jaringan agar masyarakat bisa kembali menikmati listrik,” tambah Agustinus.
Siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 5 April 2021 menyebutkan ada Siklon Tropis Seroja di Perairan Kupang dengan kecepatan angin mencapai 45 knot, sehingga memberikan dampak terhadap peningkatan tinggi gelombang dan cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Timur.
"Melihat apa yang disampaikan BMKG, kami terus bersiaga dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kelistrikan," kata Agustinus.
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir.
Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter, lalu menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
Baca juga: Filipina perintahkan evakuasi, antisipasi datangnya badai terkuat di dunia 2020
Baca juga: Rumah warga ini rusak berat diterjang badai
Pewarta: Sugiharto Purnama
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB