Pemerintah bidik 10,1 juta orang bisa ikut program vaksinasi gotong royong

id Berita hari ini,berita riau terbaru, berita riau antara, vaksin

Pemerintah bidik 10,1 juta orang bisa ikut program vaksinasi gotong royong

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan program vaksinasi gotong royong bisa diikuti sebanyak 10,1 juta orang dari perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia.

"Program vaksinasi gotong royong ditargetkan menyasar 10,1 juta orang. Kami mengharapkan target herd immunity di Indonesia dapat segera tercapai," kata Erick Thohir dalam diskusi daring bertajuk "Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Wamenkes tinjau vaksinasi massal COVID-19 di Pekanbaru, begini tanggapannya

Pada 13 Maret lalu, induk (holding) BUMN bidang farmasi PT Bio Farma bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) telah menyepakati perjanjian kerja sama pelaksanaan program vaksinasi gotong royong yang diperuntukkan bagi karyawan perusahaan swasta beserta keluarganya.

Melalui kerja sama itu, Kadin akan melakukan pendaftaran terhadap perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia dan mendata jumlah kebutuhan vaksin dalam program tersebut.

Berbekal data Kadin, Kementerian Kesehatan dapat menentukan jumlah total dari suplai vaksin yang harus diberikan kepada badan usaha swasta.

Proses distribusi vaksin akan dilakukan Bio Farma dengan menyesuaikan kebutuhan dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam program vaksinasi gotong royong.

Hingga saat ini tercatat ada sebanyak 8,5 juta karyawan swasta dari 16.500 perusahaan telah terdaftar untuk mengikuti program vaksinasi gotong royong.

"Saya optimis dengan kerja bersama dan kerja nyata, kita bisa membangun ketahanan kesehatan untuk mengatasi pandemi secara preventif dan kuratif, serta membangun kemandirian," kata Erick Thohir.

Baca juga: Wapres minta masyarakat lebih banyak dilibatkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 baru mencakup satu persen warga lansia di Riau, begini penjelasannya


Pewarta: Sugiharto Purnama