Kampar, (antarariau) - Puluhan gajah di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mengamuk dengan merusak tanaman kelapa sawit sejak beberapa hari terakhir hingga membuat masyarakat resah.
"Sudah 400-600 batang tanaman sawit warga rata dengan tanah akibat amuk gajah itu terutama di Desa Bencah Kelubi, Kecamatan Tapung," kata Kepala Desa Bencah Yusmar di Kampar, Selasa.
Warga setiap malam dalam beberapa hari terakhir terpaksa ronda untuk menghalau kawanan gajah yang mencoba merusak kebun mereka. Sebuah pondok yang digunakan untuk istirahat dan mengawasi kebun telah porak porandakan oleh kawanan gajah liar tersebut.
"Meski tidak ada korban jiwa namun kerugian materil yang dialami warga ditaksir mencapai belasan juta rupiah," ujarnya.
Warga berjaga menurut Yusmar hanya sebatas menghalau gajah tersebut agar tidak masuk ke wilayah perkebunan mereka, karena kalau untuk menghalau jauh mereka takut gajah mengamuk dan menyerang membabi buta karena melihat kerumunan warga.
Dalam setengah malam saja bisa empat sampai lima hektare kebun yang dirusak gajah dan kami akan menghubungi pihak terkait guna mencarikan solusinya." Terang Yusmar.
Tiga kebun milik warga yang dirusak oleh gajah adalah milik Rusli, Zali dan Sunar.
"Pada enam bulan lalu, gajah juga telah merusak kebun sawit mereka dan sekarang diulangi lagi sehingga membuat petani jadi trauma," ujarnya.
Pihaknya berharap aparat terkait bisa mencarikan solusi dalam menghalau gajah agar tidak lagi mengganggu kebun petani.
Kepala Dinas Kehutanan Kampar M. Syukur ketika dikonfirmasi mengatakan belum dapat laporan adanya kejadian pengrusakan kebun sawit oleh gajah itu.
"Informasi ini akan ditinndaklanjuti bekerja sama dengan balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) Provinsi untuk menangulangi kawanan gajah tadi," ujarnya.
Ia mengimbau warga tidak melakukan penyerangan terhadap gajah tadi, karena salah-salah bisa membuat gajah tersebut lepas kendali dan warga akan jadi korban.