Sungai Jadi Muara Popok Dan Kondom Bekas

id sungai jadi, muara popok, dan kondom bekas

Sungai Jadi Muara Popok Dan Kondom Bekas

Pekanbaru, (antarariau) - Puluhan siswa SMU, mahasiswa dan aktivis lingkungan dari "River Defender" memperingati Hari Lingkungan Hidup dengan menggelar aksi membersihkan sampah dan penghijauan di daerah aliran Sungai Batak, Kelurahan Tenayan Raya, Pekanbaru, Selasa.

Seorang peserta dari Universitas Islam Riau, Robi, mengatakan selama kegiatan membersihkan sungai para peserta harus kuat menahan berbagai cobaan. Mulai dari bau menyengat dari sampah hingga gigitan lintah, menjadi suatu hal yang wajar mereka terima dengan lapang dada.

"Kalau sampah yang kami temukan wujudnya macam-macam, mulai dari yang paling banyak itu popok bayi bekas sampai kondom bekas dan selang infus plus jarumnya juga pernah kami temukan di sungai," kata Robi.

Berdasarkan pantuan ANTARA, aksi sosial itu mendapat respon yang positif dari para siswa yang mengaku baru pertama kali mengikutinya. Mereka seakan tak perduli dengan bau menyengat dari air sungai yang berwarna hitam pekat.

Para pemuda itu terlihat bersemangat memunguti beraneka sampah dari dalam sungai, dan mengumpulkannya di atas rakit sederhana yang mereka buat dari jalinan kayu, drum plastik dan beralaskan terpal.

"Saya baru pertama kali ikut membersihkan sungai seperti ini, dan perasaannya senang. Kalau soal bau busuknya masih bisa ditahan," kata Nisa, siswa SMUN 5 Pekanbaru yang datang bersama empat temannya.

Wewen, aktivis "River Defender", mengatakan membersihkan sungai cukup sering mereka lakukan dengan menggandeng mahasiswa dan siswa SMU. Kegiatan itu awalnya adalah gerakan spontan, didorong rasa keprihatinan melihat kondisi sungai di Pekanbaru yang makin tercemar karena limbah rumah tangga dan industri.

Ia mengatakan, dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup, kegiatan penyelamatan sungai itu digelar sejak pagi hari. Sebelumnya, Wewen mengatakan para peserta juga telah menanam ratusan bibit buah-buahan di tepian Sungai Batak. Sungai itu merupakan anak dari Sungai Sail yang kondisinya sangat memprihatinkan karena makin tercemar.

"Sudah dua tahun kami rutin melakukan aksi membersihkan sungai seperti ini, dan makin banyak siswa yang ikut serta," katanya.

Menurut Wewen, kegiatan sosial itu diharapkan bisa memberi contoh kepada masyarakat, khususnya generasi muda, untuk perduli terhadap kelestarian sungai yang seharusnya menjadi sumber penghidupan bagi manusia.

"Harapan kami, kalau sungai ini bisa bersih nantinya akan bisa digunakan untuk menggelar berbagai lomba, seperti lomba mendayung rakit," katanya.