Arisan jamban jadi program Desa Sungai Intan di Inhil

id PHBS, STBM

Arisan jamban jadi program Desa Sungai Intan di Inhil

Kades Sungai Intan Ahmad Ependi menerima sertifikat penghargaan sebagai Desa Ber-STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) .

Tembilahan (ANTARA) - Desa Sungai Intan di Kabupaten Indragiri Hilir menerima penghargaan sebagai Desa Ber-STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) karena dinilai memenuhi syarat dalam penerapan lima pilar STMB yakni Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Kades Sungai Intan Ahmad Ependi, Rabu, mengaku mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan hidup sehat membutuhkan proses yang panjang. Gerakan stop buang air besar sembarangan dikuatkan dengan adanya dukungan Babinkamtibmas, tokoh masyarakat dan lain sebagainya.

"Sosialisasi kesadaran masyarakat untuk stop buang air besar sembarangan ini tidak serta merta berlangsung, namun berproses bertahun-tahun. Tidak hanya oleh pemerintah Desa, namun juga melibatkan, Babinsa, Babinkamtibmas kita, KPM Kesehatan dan tokoh agama dan tokoh masyarakat kita," ucap Ahmad Ependi.

Dia mengatakan, langkah pertama yang dilakukan adalah merubah kebiasaan dengan memberikan jamban kepada masyarakat yang semula tidak memiliki jamban.

Selanjutnya, menertibkan jamban yang tadinya berada di tepi sungai ke lokasi yang lebih tepat.

"Perlahan kita mulai merubah kebiasaannya dari yang tadinya tidak punya jamban, akhirnya punya, dari yang tadinya membuat jamban di tepi sungai kita pindahkan ke tempat yang dibolehklan," tuturnya.

Sebagai upaya percepatan gerakan stop buang air besar sembarangan, pihaknya membentuk program arisan jamban antar warga. Program tersebut sudahberjalan sejak 2017.

"Untuk percepatan jamban ini, kita memiliki program arisan jamban antar warga yang telah Berjalan dari tahun 2017," ungkap Ahmad Ependi.

Kepala Dinas Kesehatan Inhil diwakili Kabid sumber daya kesehatan, Bustamin mengucapkan selamat kepada Desa Sungai Intan yang berhasil menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Menurutnya, mengubah pola kebiasaan masyarakat yang buruk merupakan upaya yang besar dalam memutus mata rantai penyakit menular dan penyakit lainnya.

Dia mengatakan, perilaku stop buang air besar sembarangan telah dapat menurunkan angkat kesakitan fisik di kalangan masyarakat.

"Giat stop buang air besar sembarangan ini juga akan setali kail dengan penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang layak, serta didorong oleh terus meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dengan tidak membuang air besar sembarangan," Jelasnya.