Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) menggencarkan "Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas".
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan bahwa langkah ini seiring dengan peluncuran aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi alias SiPetruk pada akhir tahun lalu. Aplikasi ini semakin disempurnakan untuk segera bisa diterapkan pada semester II tahun 2021.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan 4 bendungan di Jawa Timur bisa rampung tahun ini
"Tujuan kami meluncurkan aplikasi ini adalah untuk mengawal kualitas rumah subsidi agar sesuai dengan aturan yang ada. Ujungnya adalah agar MBR dapat memperoleh rumah yang layak huni dan berkualitas,” ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
SiPetruk adalah Aplikasi berbasis Android yang berfungsi merekam proses pemeriksaan persyaratan keselamatan, kesehatan, kemudahan, kenyamanan dan tata bangunan sesuai dengan ketentuan. Aplikasi ini terintegrasi dengan Aplikasi Sikumbang, Aplikasi Sikasep, dan aplikasi di bank pelaksana.
"Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan pelatihan untuk calon-calon tenaga manajemen konstruksi bekerja sama dengan Ditjen Bina Konstruksi. Saat ini kami sedang dalam proses pembahasan untuk segera diimplementasikan,” kata Arief.
PPDPP bersama bank pelaksana penyalur dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus berupaya untuk memberikan layanan yang baik kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sesuai dengan target penyaluran dana FLPP tahun 2021, sebanyak 157.500 unit rumah senilai Rp19,1 triliun harus tersalurkan tanpa mengesampingkan kualitas dari rumah subsidi.
Sejak 2020, MBR yang ingin mendapatkan fasilitas pembiayaan perumahan FLPP, harus melalui aplikasi Sistem KPR Subsidi Perumahan alias SiKasep yang bisa diunduh oleh masyarakat melalui aplikasi yang berbasis android, playstore.
Dari aplikasi ini, nantinya masyarakat bisa memilih rumah subsidi yang diinginkan dan bank pelaksana nantinya.
Per 1 Maret 2021, dana FLPP telah tersalurkan sebanyak 856 unit senilai Rp91,9 miliar atau 0,54 persen dari target unit yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan demikian total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 – 2021 mencapai 765.711 unit atau senilai Rp55,68 triliun.
Penyaluran dana FLPP per Senin (1/3) ini telah dibukukan oleh Bank BRI, Bank BJB, Bank Jambi, Bank Artha Graha, Bank Sulselbar, Bank Jambi Syariah, Bank BRI Agro, Bank Nagari, Bank DIY, Bank Kalsel Syariah, Bank Kalsel, Bank Riau Kepri Syariah dan Bank NTT dari 38 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP.
Baca juga: Menteri PUPR: Ketersediaan air untuk irigasi jadi kunci pengembangan lumbung pangan
Baca juga: Pekanbaru segera perbaiki jalan rusak sepanjang 370 km
Pewarta: Aji Cakti
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Subianto tiba di Abu Dhabi dan sempat dikawal pesawat tempur
23 November 2024 16:52 WIB
Bawaslu ingatkan pukul 00.00 malam ini alat peraga kampanye mulai ditertibkan
23 November 2024 16:36 WIB
Bappenas targetkan pertumbuhan ekonomi menyasar ke kelompok bawah
23 November 2024 16:20 WIB
Masa kampanye berakhir, Risma-Gus Hans sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jatim
23 November 2024 16:08 WIB
Begini upaya Lampung untuk mendukung program swasembada pangan nasional
23 November 2024 15:59 WIB
Pengamat: TNI berperan penting dalam menciptakan suasana kondusif saat pilkada
23 November 2024 15:53 WIB
Menkes: Pemerintah fasilitasi masyarakat lakukan skrining awal penyakit kanker
23 November 2024 15:48 WIB
BBMKG sebut bibit siklon tropis terpantau di Samudera Hindia
23 November 2024 15:33 WIB