Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memprioritaskan program perbaikan daerah aliran sungai pada tahun ini untuk mengatasi banjir tahunan termasuk penanggulangan banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran dan Muaragembong.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Sukmawatty mengatakan program tersebut merupakan salah satu langkah prioritas dalam upaya penanggulangan banjir di wilayahnya.
Baca juga: BPPT lakukan rekayasa cuaca untuk mitigasi banjir di wilayah Jabodetabek
"Untuk penanganan banjir memang tidak bisa parsial. Karena lokasi kita ada di daerah hilir yang menampung aliran dari hulunya sebelum ke laut," katanya di Cikarang, Jabar, Selasa.
Dia menyebutkan sejumlah langkah penanganan yang direncanakan dilakukan tahun ini adalah perbaikan pintu air bendung dan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan.
Kemudian, pihaknya juga segera melakukan perbaikan di titik-titik tanggul yang jebol serta perbaikan gorong-gorong dan saluran air yang mampet.
"Seluruh pekerjaan itu disesuaikan dengan kewenangannya, karena ada pekerjaan yang menjadi skala prioritas provinsi dan pusat juga," katanya.
Saat ini, pihaknya tengah menginventarisasi penyebab banjir sekaligus mendata kerusakan infrastruktur yang ditimbulkan akibat musibah banjir di wilayahnya sambil menunggu program tersebut diimplementasikan.
Sukma berharap program pengendalian banjir yang telah disusun dapat segera terealisasikan dalam waktu dekat agar musibah banjir tahunan yang menerjang wilayahnya ini tidak terulang kembali pada tahun-tahun mendatang.
"Kami inginnya secepat mungkin, begitu DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) disahkan, segera action ke lapangan," kata dia.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, banjir tahun ini meluas hingga ke 19 kecamatan atau tujuh kecamatan lebih banyak dari tahun lalu. Sedikitnya 155 titik di 69 desa dan kelurahan menjadi lokasi banjir yang menyebabkan 25.375 keluarga terdampak.
Banjir parah tahun ini diklaim bukan diakibatkan intensitas hujan tinggi maupun efek pembangunan melainkan jebolnya tanggul penahan air yang melintasi Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Muaragembong, serta Kedungwaringin.
Akibat kejadian itu sedikitnya 12.000 warga di lokasi terparah yakni Kecamatan Pebayuran terpaksa diungsikan karena permukiman mereka terendam air setinggi 2,5 meter.
Baca juga: Anies Baswedan sebut curah hujan ekstrem jadi penyebab banjir Jakarta
Baca juga: Penambangan liar jadi salah satu penyebab banjir di Subang
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Berita Lainnya
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB