Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta segera menerapkan penggunaan panel surya dalam berbagai sarana dan prasarana sektor kelautan dan perikanan karena bermanfaat dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
"Terkait panel surya, hal ini juga penting disegerakan, setidaknya untuk menerangi perkampungan nelayan di sepanjang pesisir dalam negeri," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim, di Jakarta, Senin.
Menurut Abdul Halim, selain bisa menghemat penggunaan BBM, panel surya juga memangkas biaya hidup nelayan kecil sehingga pendapatan yang mereka peroleh bisa dialokasikan untuk pos-pos peningkatan kesejahteraan keluarga.
Sedangkan terkait penggunaan BBM saat melaut, Abdul Halim mengingatkan bahwa sekitar 60-70 persen biaya produksi nelayan kecil adalah BBM.
"Selama ini BBM bersubsidi bocor ke nonnelayan kecil. Hal ini yang perlu dikoreksi, bukan peruntukan BBM bersubsidi bagi nelayan kecilnya," katanya.
Ia juga mengemukakan, sejumlah hal lain yang bisa dilakukan KKP guna membantu mengurangi dampak perubahan iklim adalah pengaturan wilayah tangkapan dan ruang tinggal bagi nelayan kecil di wilayah pesisir dengan meniadakan kebijakan privatisasi pesisir untuk kepentingan pariwisata komersial, pengalihfungsian hutan mangrove untuk direklamasi, dan mendahulukan pengelolaan pesisir berbasis komunitas nelayan kecil.
Terkait dengan riset energi terbarukan di sektor kelautan, Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam Webinar Membangun Perikanan yang Tangguh Terhadap Perubahan Iklim di Jakarta, Kamis (11/2), mengemukakan pihaknya juga sedang mengembangkan kajian terkait penggunaan panel surya untuk cold storage atau tempat penyimpanan dingin.
KKP, masih menurut Sjarief, juga menuju ke arah pencabutan subsidi BBM sehingga nelayan ke depannya juta lebih berhati-hati dalam memanfaatkannya. Ia menekankan pentingnya agar berbagai pihak pemangku kepentingan mulai sadar tentang dampak perubahan iklim dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
"Kita harus memulai itu. kita harus bergerak ke sana, di mana setiap langkah harus mengkaji apakah pemanfaatannya energinya hemat atau tidak," katanya.
Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Insentif Bagi Pengguna Panel Surya
Pewarta: M Razi Rahman
Berita Lainnya
Menparekraf Sandiaga Uno akan perkuat penegakan regulasi keselamatan kapal wisata
06 May 2024 18:44 WIB
Harga emas batangan Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
06 May 2024 10:00 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia Senin dibuka menguat 36,86 poin
06 May 2024 9:56 WIB
Nilai tukar rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp15.985 per dolar AS
06 May 2024 9:53 WIB
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB