Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif asal Jerman, Volkswagen dikabarkan sedang melakukan studi kelayakan di China tentang mobil terbang yang mereka ciptakan. Menjadi semakin banyak produsen otomotif yang melihat potensi untuk kendaraan terbang.
"Di luar penggerak otonom, konsep mobilitas vertikal bisa menjadi langkah berikutnya untuk membawa pendekatan mobilitas kami ke masa depan, terutama di pasar China yang secara teknis cocok," kata kelompok Jerman itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Rabu.
Baca juga: Daimler susul VW pangkas produksi karena krisis bahan semikonduktor
"Oleh karena itu, kami sedang menyelidiki konsep dan mitra potensial dalam studi kelayakan untuk mengidentifikasi kemungkinan untuk mengembangkan pendekatan ini," tambah keterangan tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan CEO Volkswagen, Herbert Diess di Linkedin, kepala produsen mobil China Stephan Woellenstein mengatakan perusahaan ingin mengembangkan drone yang dapat dilisensikan, memberikannya cara untuk berpartisipasi dalam pasar masa depan ini.
Cina adalah pasar mobil terbesar di dunia, dan juga menyumbang bagian terbesar dari penjualan Volkswagen.
Berita itu datang ketika perusahaan-perusahaan start-up hingga pembuat mobil global lainnya berlomba untuk mengembangkan “robo-taxi” komersial dan berharap untuk mendapatkan keuntungan dari pasar yang menurut Morgan Stanley dapat bernilai hingga 1,5 triliun dolar AS pada tahun 2040.
Selain pemain Volkswagen dan Airbus, grup-grup termasuk Joby yang berbasis di Amerika Serikat, Lilium Jerman, dan Volocopter yang pendukung keuangannya termasuk Daimler dan Intel juga sedang mengejar rencana tersebut.
Lilium yang berbasis di Munich, mengatakan pada November mereka akan mendirikan hub Amerika Serikat pertamanya di dekat Orlando, yang menempatkan lebih dari 20 juta warga Floridia dalam jangkauan pesawat listrik bersayapnya yang dapat lepas landas secara vertikal dan menempuh jarak hingga 300 km (185 mil).
Baca juga: VW ingin buat mobil listrik ukuran kecil untuk dijual massal
Baca juga: Buat jaringan pengisian daya listrik, Hyundai group gabung dengn BMW VW
Pewarta: KR-CHA
Berita Lainnya
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB