Pembiayaan perawatan COVID-19 setahun hampir samai pembiayaan kanker enam tahun

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

Pembiayaan perawatan COVID-19 setahun hampir samai pembiayaan kanker enam tahun

Ambulans memasuki Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Sabtu (9-1-2021). Pemprov DKI Jakarta menyatakan tingkat keterisian RS rujukan COVID-19 di Jakarta telah mencapai 85 persen, sementara ruang Intensive Care Unit (ICU) telah mencapai 80 persen. Dengan terus meningkatnya kasus positif, RS rujukan COVID-19 di Jakarta diperkirakan akan penuh pada bulan Februari 2021 (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc)

Jakarta (ANTARA) - Pembiayaan perawatan COVID-19 selama kurang dari setahun sejak Maret 2020 hingga Desember 2020 yang mencapai Rp14,5 triliun hampir menyamai pembiayaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk penyakit kanker selama enam tahun.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dikutip di Jakarta, Kamis, klaim pembiayaan penyakit kanker yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan selama 2014 hingga 2019 totalnya mencapai Rp17,3 triliun.

Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet sudah dinyatakan sembuh COVID-19 50.710 orang

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Cut Putri Ariane mengatakan pembiayaan JKN untuk penyakit kanker ini merupakan yang kedua terbesar setelah penyakit jantung. Pembiayaan penyakit jantung oleh JKN-KIS pada periode yang sama mencapai Rp49,7 triliun.

Pembiayaan BPJS Kesehatan untuk penyakit kanker secara berturut-turut sejak 2014 hingga 2019 adalah Rp1,5 triliun, Rp2,4 triliun, Rp2,6 triliun, Rp3,1 triliun, Rp3,4 triliun, dan Rp4,1 triliun.

"Bahkan pembiayaan perawatan pasien COVID-19 yang dibayarkan pemerintah kepada rumah sakit yang memberikan pelayanan COVID-19 selama delapan bulan sebesar 65 persen pembiayaan total delapan penyakit dengan pembiayaan JKN-KIS terbesar pada tahun 2020," katanya.

BPJS Kesehatan mengeluarkan anggaran hingga Rp23,5 triliun pada tahun 2019 untuk membiayai penyakit dengan biaya besar yaitu penyakit jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, thalasemia, sirosis hepatitis, leukimia, dan hemofilia.

Sebelumnya Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengatakan emerintah melalui Kementerian Kesehatan telah membayarkan total Rp14,5 triliun untuk pembiayaan perawatan pasien COVID-19 pada lebih dari 1600 rumah sakit sejak Maret hingga Desember 2020.

Namun pembiayaan perawatan pasien COVID-19 di Indonesia tidak menggunakan dana jaminan sosial kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, melainkan ditanggung oleh negara. Berdasarkan ketentuan dalam UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular bahwa biaya perawatan pasien atas penyakit yang menyebabkan wabah seperti COVID-19 seluruhnya ditanggung oleh pemerintah.

Baca juga: 44.886 pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet sudah dinyatakan sembuh

Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet yang sudah sembuh dari COVID-19 capai 40.316 orang


Pewarta: Aditya Ramadhan