Jembatan penghubung dua dusun di Desa Sungai Bela ini kondisinya memprihatinkan

id Desa sungai bela,kecamatan kuindra,inhil,tembilahan,jembatan sungai bela

Jembatan penghubung dua dusun di Desa Sungai Bela ini kondisinya memprihatinkan

Emi dan Hendri Danu saat berada di Jembatan Sungai Manrong, Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra. (ANTARA/Adriah)

Tembilahan (ANTARA) - Masyarakat Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, sangat mengharapkan pembangunan jembatan Sungai Manrong yang menjadi penghubung dua dusun.

Hendri Danu, seorang pemuda Desa Sungai Bela, Selasa mengatakan bahwa jembatan yang panjangnya kurang lebih 70 meter dan lebar 2,5 meter sangat memprihatinkan.

“Jembatan ini merupakan penghubung antara Dusun Satu RT satu dan dua dengan Dusun Dua RT tiga dan empat,” sebut Danu.

Ia mengatakan bahwa masyarakat yang berada di Dusun Satu tersebut diperkirakan 500 KK atau 700 jiwa.

Jembatan yang tepat berada di depan Surau Raudhatul Janah ini sudah sangat memprihatinkan. Lantainya terdiri dari papan yang terpasang jarang dan bergoyang jika dilalui.

Jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya penghubung Dusun Satu ke pusat pelayanan pemerintah desa.

“Jika jembatan tersebut roboh, masyarakat di Dusun Satu tentunya akan kesulitan untuk berurusan ke pusat pelayanan pemerintah,” tururnya.

Sementara itu, Emi tokoh pemuda Desa Sungai Bela mengatakan bahwa dirinya sangat khawatir adanya korban jiwa jika jembatan Sungai Manrong itu tak segera diperbaiki.

“Jangan sampai ada korban jiwa baru diperbaiki, kalau bisa tahun ini sudah dibangun,” harapnya.

Saat ini, setiap tiga bulan sekali masyarakat setempat bergotongroyong untuk memperbaiki jembatan tersebut agar tetap bisa dilintasi.

“Setiap tiga bulan kita iuran, kita perbaiki jembatan ini biar masih bisa di lalui. Kadang lantainya kita ganti, kadang tiangnya yang kita ganti. Uangnya yang kita iuran,” tukasnya.

Kepala Desa Sungai Bela, Agusman saat dikonfirmasi mengaku tiga tahun terakhir selalu dibahas dalam Musrenbang. Dan setiap bahasan, jembatan tersebut selalu masuk lima prioritas rencana pembangunan.

"Padahal tahun 2018 lalu sudah dianggarkan Rp500 juta, bahkan pihak Dinas PU sudah turun. Tapi dirasionalisasi," ucapnya.

Ia sangat berharap kepada pemerintah daerah untuk segera menganggarkan pembangunan jembatan tersebut.

Baca juga: VIDEO - Jembatan penyeberangan di Pekanbaru rusak, warga takut

Baca juga: Longsor di Tanah Merah Inhil, Rumah, Pelabuhan, dan Jembatan Rusak