Indragiri Hilir (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagtri) Kabupaten Indragiri Hilir, Riau agar mencari lokasi strategis untuk membangun pasar rakyat di Kecamatan Retah, yang anggarannya berasal dari Kementerian Perdagangan RI sebesar Rp4 miliar.
“Pikirkan baik-baik lokasi pasar, jangan kejadian terulang lagi hanya karena salah dalam penempatan lokasi pasar, sehingga pedagang enggan menempati. Sudah banyak pasar yang dibuat sia-sia,” kata Yusuf Said, Politisi Partai Golkar Inhil ini.
Yusuf Said menuturkan bahwa pembangunan pasar harus memperhatiakan semua aspek. Agar pasar tersebut bisa berkembang dengan. Makanya ada perencanaan layak atau tidak layak.
“Namanya juga pasar, yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli, itu salah satu aspek. Lain dengan rumah sakit. Jadi membangun bukan hanya hanya sekedar maunya,” ujar mantan anggota DPRD Inhil ini.
Jangan sampai, lanjutnya, pasar telah dibangun namun tidak ada pedagang yang menempati karena berbagai alasan.
Selain itu, Yusuf Said juga menyinggung soal pembangunan pasar Kayu Jati yang megah namun para pedagang malah berjualan di pinggiran jalan pasar tersebut.
“Megahnya pasar Kayu Jati, tapi yg jualan hanya di tepi jalan,” tukasnya.
Disamping itu, Yusuf Said juga mengatakan apa yang ia sampaikan merupakan sebuah masukan kepada pemerintah sebagai pertimbangan dalam pembangunan pasar rakyat.
“Kita hanya memberikan masukan untuk jadi pertimbangan. Kalau masih tetap di bangun di lokasi tersebut, harus segera disiapkan infrastruktur penunjang pasar dan design pasar tidak boleh bertingkat. Selain itu bisa dijadikan pasar mingguan,” tukasnya.
Baca juga: Melalui dana Kementerian, Inhil akan bangun pasar rakyat di Reteh
Baca juga: 5.440 dosis vaksin COVID-19 tiba di Inhil, begini rencana selanjutnya
PR Disdagtri Inhil dalam pembangunan pasar rakyat di Reteh, begini kata politisi Yusuf Said
Politisi Golkar, Yusuf Said. (ANTARA/Adriah)
