Tembilahan (Antaranews Riau) - Potensi siput laut yang cukup besar dan merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, diyakini mampu mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan di daerah itu.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Inhil, Said Syarifuddin mengatakan, HNSI bersama Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, akan mendukung serta mendorong potensi komoditi ekspor baru dibidang hasil laut perikanan tersebut.
"Kita akan dukung serta mendorong potensi komoditi ekspor baru ini sehingga perekonomian masyarakat nelayan dapat meningkat," ujar Said Syarifuddin yang juga merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil, Kamis.
Saat meninjau potensi siput laut sebagai komoditas ekspor di Kuala Enok, beberapa waktu lalu, Said meyakini siput laut merupakan komoditas ekspor yang sangat menjanjikan dan dapat mendongkrak pendapatan masyarakat nelayan Tanah Merah di tengah kondisi perekonomian yang sulit seperti saat ini.
Siput laut atau yang biasa disebut masyarakat Inhil dengan nama Cincinot, memiliki nama ilmiah Buccinum Undatum yang berasal dari keluarga Buccinidae dari kelas Gastropoda dan dapat dikonsumsi sebagai makanan oleh masyarakat.
Yusuf Aziz selaku pelaku usaha siput laut yang juga merupakan Ketua Ranting HNSI Kecamatan Tanah Merah mengatakan, munculnya ide memulai bisnis siput laut berawal dari kondisi perekonomian masyarakat yang terlihat sedang terpuruk. Salah satu penyebabnya adalah karena harga kelapa yang murah.
"Saat itu, Saya lihat masyarakat memungut siput laut dan memandang aktifitas masyarakat itu berpotensi untuk dijadikan bisnis baru. Saya mencoba menjembatani para nelayan melakukan ekspor ke Malaysia," pungkas Yusuf Aziz.
Nover, salah seorang nelayan yang tengah menjual siput laut hasil tangkapannya mengatakan, pendapatan hasil tangkap siput laut tergantung dari kondisi pasang surut air laut. "Bulan November dan Desember merupakan puncak dari berlimpahnya hasil tangkap siput laut. Dengan hasil tangkap bisa mencapai 100 kilogram dengan harga 11 ribu per kilonya jika diantar ke pengepul, hasil bersih pendapatan perorang berkisar antara 80-100 ribu," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC HNSI Inhil, Said Syarifuddin beserta rombongan berkesempatan melihat hasil tangkap perikanan yang merupakan kekayaan kelautan yang ada di Kabupaten Inhil, khususnya perairan Kecamatan Tanah Merah, seperti ketam dan beberapa jenis ikan.
Berita Lainnya
Kantor Pertanahan Inhil keluarkan 10.500 sertipikat untuk masyarakat
14 December 2021 17:59 WIB
ATR/BPN serahkan sertifikat aset Pemda Inhil
24 September 2021 20:30 WIB
Agar mudah dibedakan, honorer di Inhil tidak lagi gunakan PDH
19 May 2021 18:38 WIB
Muamar Armain nahkodai Perkemi Inhil
06 September 2020 2:14 WIB
Fauzar resmi gantikan Said Syarifuddin sebagai penjabat Sekda Inhil
04 August 2020 17:23 WIB
Sekda Inhil hadiri rakor pengendalian inflasi Kota Tembilahan bersama BI
09 July 2020 14:50 WIB
Persiapan kerjasama dagang dengan Pemrov Jatim, ini respon Sekda dan Kadin Inhil
08 March 2020 13:04 WIB
Sekda: Struktur APBD-P 2019 sebagian besar untuk lunasi hutang 2018
31 August 2019 14:06 WIB