Indragiri Hilir (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, Said Syarifuddin menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kota Tembilahan bersama pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau, Rabu (8/7) di Ruang Excellent Lt. 2 Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, Jalan Jendral Sudirman Nomor 464 Pekanbaru.
"Berdasarkan hasil pantauan BPS Kabupaten Inhil, pada Bulan Juni 2020 Kota Tembilahan tercatat sebagai daerah yang mengalami inflasi tertinggi di Sumatera dengan angka 1,13 persen dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,86. Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2020 sebesar 2,91 persen dan tingkat ikhlas tahun ke tahun (Juni 2020 terhadap Juni 2019) sebesar 2,99 persen," sebut Sekda Inhil, Said Syarifuddin.
Inflasi Bulan Juni tersebut bersumber dari kelompok makanan terutama daging ayam ras dan olahan makanan dari ayam akibat kurangnya supply ayam dari peternak.
Melihat tingginya angka inflasi ini, Sekda mengungkapkan bahwa fenomena tersebut harus segera ditangani, terutama bahan pokok sebagai sumber inflasi.
"Karena inflasi yang tinggi itu ada di bahan makanan, seperti beras, sayur-sayuran, cabe, bawang. Semua ini pasokan dari luar, tentunya tergantung dari daerah penghasil dan halus distribusi. Kita berharap ke depannya bisa stabil," ujarnya.
Dari hasil rapat, diungkapkan Sekda, langkah awal untuk mengatasi inflasi ini ialah dengan mengembangkan potensi di daerah itu sendiri, seperti cabe dan padi.
"Kita juga diikutkan untuk lomba penanganan inflasi daerah se-Indonesia. Kita dibimbing oleh BI dan Pemerintah Provinsi Riau untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan," pungkasnya.
Sementara, Kepala BI Perwakilan Provinsi Riau mengungkapkan tujuan dilaksanakan rapat, ialah untuk mengevaluasi perkembangan harga barang kebutuhan pokok, dan antisipasi kenaikan harga serta inflasi yang akan berpotensi terjadi nantinya.
"Kota inflasi di Riau ada 3, Dumai, Pekanbaru, dan Tembilahan. Dumai dan Pekanbaru inflasinya relatif aman selama 6 bulan ini. Inhil ini yang menjadi perhatian kami, karena di Tembilahan inflasinya luar biasa mencapai 3 persen," katanya.
Yang dikhawatirkan, imbuhnya, ketika musim kemarau, karena saat musim kemarau sering terjadi kenaikan harga bahan pokok, sehingga dikhawatirkan inflasi akan berlanjut.
Turut hadir dalam rapat itu pejabat yang tergabung dalam TPID Kabupaten Inhil, yaitu, Plt Kadis Perikanan, Plt Kadis Perdagangan dan Perindustrian, serta Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Inhil.
Rapat yang dihadiri H Said Syarifuddin yang juga selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Inhil ini dilaksanakan sebagai tindaklanjut dari hasil High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Riau tanggal 18 Mei 2020 lalu.
ADVERTORIAL
Berita Lainnya
Kantor Pertanahan Inhil keluarkan 10.500 sertipikat untuk masyarakat
14 December 2021 17:59 WIB
ATR/BPN serahkan sertifikat aset Pemda Inhil
24 September 2021 20:30 WIB
Agar mudah dibedakan, honorer di Inhil tidak lagi gunakan PDH
19 May 2021 18:38 WIB
Muamar Armain nahkodai Perkemi Inhil
06 September 2020 2:14 WIB
Fauzar resmi gantikan Said Syarifuddin sebagai penjabat Sekda Inhil
04 August 2020 17:23 WIB
Persiapan kerjasama dagang dengan Pemrov Jatim, ini respon Sekda dan Kadin Inhil
08 March 2020 13:04 WIB
Sekda: Struktur APBD-P 2019 sebagian besar untuk lunasi hutang 2018
31 August 2019 14:06 WIB
Tinjau tiga OPD pelayanan publik, Sekda Inhil soroti hal yang harus diperbaiki
17 July 2019 13:08 WIB